Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Kongres Diaspora, JK Sebut Johannes Marliem Punya 'Kelompok' Untuk Rampok Uang Negara

Baru saja kita mendengar dengan duka kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini, merampok keuangan negara, nah itu jangan diikuti seperti itu kan
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA – Dalam pembukaan Diaspora Global Summit, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyinggung Johannes Marliem, saksi kunci E-KTP yang tewas di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Wapres mengimbau agar diaspora Indonesia tidak mengikuti jejak Marliem. Menurut Wapres, Marliem berada di dalam kelompok yang bertendensi merugikan bangsa.

“Baru saja kita mendengar dengan duka kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini, merampok keuangan negara, nah itu jangan diikuti seperti itu kan,” katanya, Senin (21/8/2017).

Wapres mengharapkan diaspora untuk kembali ke dalam negeri guna memajukan bangsa Indonesia serta menularkan semangat tersebut ke orang sekitar.

“[Johannes] berkomplot untuk merampok bangsa dengan ilmunya, nah bahaya. Kita ingin dengan ilmu Anda, dengan perusahaan, Anda membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Johannes yang bekerja sebagai pimpinan perusahaan Biomorf Lone, yakni perusahaan AS yang memiliki kontrak pembuatan E-KTP berstatus sebagai saksi untuk mengungkap tabir kasus mega korupsi E-KTP yang diduga merugikan uang negara sebesar Rp2,3 triliun.

Seperti dikutip dari Reuters, petugas pemeriksa Korban di Los Angeles menyatakan luka tembakan itu dilakukan dirinya sendiri ke kepala setelah terjadi perselisihan dengan polisi di Los Angeles.

Adapun, Kementerian Luar Negeri memastikan Johannes telah berpindah kewarganegaraan menjadi WN AS sejak 2014, sehingga tidak lagi memegang paspor WNI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper