Kabar24.com, JAKARTA – Dalam pembukaan Diaspora Global Summit, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyinggung Johannes Marliem, saksi kunci E-KTP yang tewas di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Wapres mengimbau agar diaspora Indonesia tidak mengikuti jejak Marliem. Menurut Wapres, Marliem berada di dalam kelompok yang bertendensi merugikan bangsa.
“Baru saja kita mendengar dengan duka kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini, merampok keuangan negara, nah itu jangan diikuti seperti itu kan,” katanya, Senin (21/8/2017).
Wapres mengharapkan diaspora untuk kembali ke dalam negeri guna memajukan bangsa Indonesia serta menularkan semangat tersebut ke orang sekitar.
“[Johannes] berkomplot untuk merampok bangsa dengan ilmunya, nah bahaya. Kita ingin dengan ilmu Anda, dengan perusahaan, Anda membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Johannes yang bekerja sebagai pimpinan perusahaan Biomorf Lone, yakni perusahaan AS yang memiliki kontrak pembuatan E-KTP berstatus sebagai saksi untuk mengungkap tabir kasus mega korupsi E-KTP yang diduga merugikan uang negara sebesar Rp2,3 triliun.
Seperti dikutip dari Reuters, petugas pemeriksa Korban di Los Angeles menyatakan luka tembakan itu dilakukan dirinya sendiri ke kepala setelah terjadi perselisihan dengan polisi di Los Angeles.
Adapun, Kementerian Luar Negeri memastikan Johannes telah berpindah kewarganegaraan menjadi WN AS sejak 2014, sehingga tidak lagi memegang paspor WNI.