Bisnis.com, BANJARMASIN – Badan Restorasi Gambut bergerak cepat untuk mengejar target restorasi di Provinsi Kalimantan Selatan seluas 105.023 hektare pada tahun ini dengan menandatangani nota kesepahaman bersama pemprov setempat.
Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, ada empat kesatuan hidrologis gambut (KHG) yang menjadi sasaran restorasi yakni KHG Sungai Barito-Sungai Alalak seluas 47.935 Ha mempunyai luas lahan gambut 20.301 Ha, KHG Sungai Utar-Sungat Serapat seluas 107.737 Ha dengan lahan gambut seluas 27.176 Ha.
Berikutnya, KHG Sungai Balangan-Sungai Batangalai seluas 30.859 dengan lahan gambut seluas 11.008 Ha dan Sungai Barito-Sungai Tapin memiliki luas 112.227 dengan lahan gambut seluas 45.998 Ha.
“BRG dan Kalsel telah melaksanakan focus group discussion (FGD) bulan lalu, dan hasil diskusi menjadi masukan terhadap perencanaan dan pelaksanaan restorasi gambut di 8 kabupaten di Kalsel,” kata Nazir dari rilis diterima Bisnis, Selasa (15/8).
Berdasarkan peta indikatif BRG 2016, peta kesatuan hidrologis gambut dan peta fungsi ekosistem gambut nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017, maka area prioritas restorasi di Kalsel meliputi 4 kawasan.
Pertama, lahan gambut terdampak kebakaran hutan lahan kebun pada 2015 seluas 12.798 Ha adalah kawasan budidaya meliputi kawasan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan seluas 1.586 Ha, kawasan hutan tidak berizin seluas 6.728 Ha dan kawasan Area Penggunaan Lain (APL) selain HGU seluas 4.484 Ha.
Kedua, restorasi pada kubah gambut atau gambut dalam yang sudah terlanjur diperuntukkan sebagai kawasan budidaya seluas 45.836 Ha meliputi kawasan HGU seluas 26.022 Ha, kawasan hutan tak berizin seluas 1.579 Ha, dan kawasan APL selain HGU seluas 18.235 Ha.
Ketiga, perlindungan kawasan gambut dibuka dan masih utuh seluas 33.398 Ha merupakan kawasan budidaya meliputi kawasan HGU seluas 1.485 Ha, kawasan APL selain HGU seluas 10.468 Ha dan kawasan hutan tak berizin seluas 21.445 Ha.
Terakhir keempat, perbaikan tata kelola air dan peningkatan infrastruktur pengendalian adalah seluas 12.444 hektar, yang merupakan kawasan budidaya, meliputi kawasan HGU seluas 1.084 hektar, kawasan hutan tak berizin seluas 5.414 hektar dan kawasan APL selain HGU seluas 7.135 hektar.
"Keempat KHG ini berada di 8 kabupaten di Provinsi Kalsel yaitu, Kabupaten Balangan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungah Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Tapin,” ucapnya.
Dia menambahkan, Kalsel adalah salah satu dari 7 provinsi yang menjadi target BRG dalam merealisasikan program restorasi pihaknya.