Bisnis.com, JAKARTA -Jamaah calon haji Indonesia sebagaian besar termasuk dalam kategori lanjut usia (lansia) dan memiliki risiko tinggi (risti) sehingga menjadi tugas ekstra para petugas panitia haji Indonesia (PPHI) mendampingi mereka.
Aswadi Syuhadak Nurudin, Tim Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, mengatakan sebagian besar dari jamaah calon haji berusia lanjut pelu mendapat pendampingan dari para petusa, termasuk mereka yang tengah dirawat Kelinik Kesehatan Hari Indonesia (KKIH).
“Jemaah yang sudah uzur memerlukan perhatian khusus serta membutuhkan pembimbing yang cukup baik,” katanya dalam situs resmi Kementerian Agama (Kemenang), Senin (14/8/2017).
Menurutnya, ada beberapa materi bimbingan jemaah haji uzur, terutama yang terkait ibadah salat, Pertama, ada sejumlah jemaah uzur saat sakit lupa waktu dan hari, sehingga jamaah dengan seperti itu menjadi kewajiban yang sehat untuk mengingatkan agar melaksanakah salat.
Adapun yang Kedua, pembimbing ibadah juga mengarahkan kapan jemaah boleh bertayamum dan kapan tetap harus berwudu sebagaimana biasanya. Petugas juga berkewajiban mengingatkan kapan harus salat, bagaiman harus menggunakan air atau bertayamun..
Apalagi banyak jemaah uzur yang dijumpai umumnya tidak terbiasa melakukan tayamum. Untuk itu, tim melakukan pendampingan teknis bertayamum agar mereka dapat tetap bisa menuaikan salat.
“Selain bimbingan peribadahan, timnya juga berupaya membesarkan serta membahagiakan hati para jemaah uzur. Salah satunya dengan memberikan pengertian bahwa haji dapat dilakukan siapapun bahkan bagi yang sakit.” ujarnya.