Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menargetkan 30% kabupaten/kota di Indonesia melakukan tes Hepatitis B (HBsAg) pada tahun ini dan terus meningkat hingga bisa mengeliminasinya pada 2020.
Kasubdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Sedya Dwisangka mengatakan berdasarkan Riskesda 2017, sebanyak 7,1% penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B.
''Kita harapkan bisa deteksi dini untuk ibu hamil sebanyak 5,3 juta. Kita prioritaskan untuk ibu hamil karena 95% penularan terjadi dari ibu ke bayi,'' kata Sedya seperti dikutip dalam laman Kemenkes pada Sabtu (29/7/2017).
Dia menambahkan setiap tahun terdapat 5,3 juta ibu hamil. Adapun, Hepatitis B (HBsAg) reaktif pada ibu hamil rata-rata 2,7%, maka setiap tahun diperkirakan terdapat 150 ribu bayi yang 95% berpotensi mengalami hepatitis kronis (sirosis atau kanker hati) pada 30 tahun ke depan.
Target di 2017, sebesar 30% kabupaten/kota melakukan deteksi dini Hepatitis B, pada 2018 sebesar 60% kabupaten/kota melakukan deteksi dini Hepatitis B, dan 90% kabupaten/kota melakukan deteksi dini Hepatitis B pada 2019, serta eliminasi Hepatitis B pada 2020.
Kementerian Kesehatan berupaya mengendalikan hepatitis. Pengendalian tersebut bertujuan untuk mencapai eliminasi Hepatitis B dan C pada 2030.