Bisnis.com, TANGSEL-Rencana pembangunan Gelanggar Budaya Tangerang Selatan tidak jelas kelanjutannya sampai sekarang akibat Pemerintah Kota Tangsel tidak pernah melibatkan para budayawan dan seniman dalam perencanaannya.
Uten Sutendy, budayawan Tangsel yang sekaligus sebagai Presiden Tangsel Club, mengatakan rencana pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel tidak melibatkan ruh budaya dan seni para penggiat kebudayaan dan kesenian Kota Tangsel.
“Karena itu, ia tidak punya kekuatan untuk bertahan hidup. Akibat dikelilingi rayap dan tikus, bukan dikelilingi oleh budayawan dan seniman,” katanya, Jumat (28/7/2017).
Menurutnya, sejak awal seharusnya para peggiat seni dan budaya diajak berbicara perihal rencana pembangunan Gelanggang Budaya di area Taman Kota 2, Jl Raya Victor, Serpong, Kecamatan Serpong, Tangsel.
Sebab, lanjutnya, para pegiat seni dan budaya itulah yang nanti akan mengisi gelanggang yang hanya merupakan bangunan tersebut dengan berbagai kegiatan yang terkait dan menarik pengunjung berdatangan.
Apalagi, lanjutnya, Tangsel merupakan “gudangnya” para seniman dan budayawan dengan tingkat kreativitas yang cukup tinggi. Mereka tergabung dalam banyak organisasi dan kelompok, yang memiliki semangat persatuan dan kebersamaan yang tinggi.
Baca Juga
Dia menghimbau agar pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel tetap dilanjutkan. Segala hambatan yang ada, imbuhnya, agar diselesaikan dengan baik, termasuk jika berurusan dengan proses hukum.
Sebelumnya, Dinas Tata Kota Bangun dan Pemukiman Pemkot Tangsel, merencanakan pembangunan Gelanggang Budaya seluas 600 m2 akan dimulai tahap awal hingga Desember 2015 berupa teater terbuka, musola, perpustakaan dan blandongan.
Sedangkan pembangunan tahap kedua tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk penataan bantaran sungai, membangun pusat jajan dan instalasi pendukung lain yang total seluruhnya menelan anggaran mencapai sekiar Rp7 miliar.
Para pedagang tanaman hias di Taman Kota 2 dijamin dapat tetap berjualan seperti biasa antara lain dengan menempati lokasi pengganti di area sekitar MAN Insan Cendikia BSD.
Sementara itu Marwan, warga Serpong, mengatakan Pemkot Tangsel pada 2015 terkesan sangat bersemangat dalam merealisasikan pembanguna Gelanggan Budaya yang akan menjadi icon seni dan budaya bagi daerah pemekaran dari Kabupaten Tangerang.
“Tapi, sampai sekarang ini belum terlihat ada perkembangan dari pembangunan gelanggang itu, bahkan saya melihat yang berjualan tanaman hias juga masih banyak di sana,” ujarnya.
Menurutnya, pada tahun itu Tangsel masih bernuansa kampanye pemilihan kepala daerah, beberapa pejabat menyatakan pembangunan Gelanggang Budaya akan terwujud jika Walikota terpilih kembali untuk periode yang kedua.