Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golkar Tetap Solid, Tak Ada Niat Dongkel Setya Novanto

Partai Golkar mangklaim tetap solid di tataran daerah hingga pusat, kendati ketua umum partai berlambang beringin tersebut, Setya Novanto, telah ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto seusai melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie di Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto seusai melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie di Jakarta, Senin (24/7)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Kabar24.com, JAKARTA — Partai Golkar mangklaim tetap solid di tataran daerah hingga pusat, kendati ketua umum partai berlambang beringin tersebut, Setya Novanto, telah ditetapkan tersangka oleh KPK atas kasus korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik.

Hal itu diutarakan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae. Dia menuturkan, akhir pekan lalu pimpinan DPD bertemu Setya Novanto di Hotel Sultan.

Dalam pertemuan tersebut, dia menyebut Setya Novanto memaparkan bahwa dirinya tidak bersalah. Sebelum pertemuan itu, Ridwan mengakui bertemu politisi senior Golkar Aburizal Bakrie di kantornya.

Dia mengakui, kesimpulan dari kedua pertemuan tersebut adalah Golkar harus menjaga soliditas dari tataran pusat hingga daerah.

"Kami bersikap bahwa tentu Pak Novanto  kita beri kesempatam seluas-luasnya untuk lakukan pembelaan dan menunjukkan bukti-bukti ketidakterlibatannya. Dan tugas kami adalah lebih kepada konsentrasi pada soliditas,” ungkap Ridwan.

Dia juga menekankan jajaran pengurus Golkar tidak berpikir untuk menggelar musyawarah luar biasa. “Tidak boleh berpikir ganti Ketua DPR dan tidak ada pelaksana tugas. Dijalani dulu karena ada asas praduga tak bersalah" kata politisi yang juga anggota Komisi V DPR tersebut di kompleks Senayan, Selasa (25/7). 

Dia pun menyebut, dengan adanya kasus yang menimpa Setya Novanto, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid akan berfokus di pusat. Sebelumnya dikabarkan Nurdin akan mencalonkan diri sebagai gubernur.

"Sikap pribadinya Pak Nurdin bahwa kalau dia disuruh pilih antara mengejar pengabdiannya di sulses dan Golkar, dia lebih memilih mengabdi di golkar untukk menjaga soliditas. Peran Nurdin Halid sangat dibutuhkan karena dekat dengan DPD I se-Idonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Ridwan menyatakan tidak ada bagi-bagi uang saat pertemuan tersebut agar DPD I Golkar tetap mendukung Setya Novanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper