Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medina Bidik 15% Pangsa Pasar Food Ware Berbahan Plastik

Medina, produsen food ware berbahan plastik yang bersertifikat halal dari MUI, menargetkan dapat mencapai pangsa pasar produk tersebut sebesar 15% dalam beberapa tahun mendatang.
General Marketing Communication Medina Dewi Hendrati (dua dari kiri) menjelaskan kepada ibu rumah tangga peserta MIT di Malang, Sabtu (22/7/2017) terkait dengan produk food ware mereka. Medina, produsen food ware berbahan plastik yang bersertifikat halal dari MUI, menargetkan dapat mencapai pangsa pasar produk tersebut sebesar 15% dalam beberapa tahun mendatang/Bisnis-Choirul Anam
General Marketing Communication Medina Dewi Hendrati (dua dari kiri) menjelaskan kepada ibu rumah tangga peserta MIT di Malang, Sabtu (22/7/2017) terkait dengan produk food ware mereka. Medina, produsen food ware berbahan plastik yang bersertifikat halal dari MUI, menargetkan dapat mencapai pangsa pasar produk tersebut sebesar 15% dalam beberapa tahun mendatang/Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Medina, produsen food ware berbahan plastik yang bersertifikat halal dari MUI, menargetkan dapat mencapai pangsa pasar produk tersebut sebesar 15% dalam beberapa tahun mendatang.

General Marketing Communication Medina Dewi Hendrati mengatakan dengan adanya sertifikat halal atas produk tersebut, maka pangsa pasar ibu rumah tangga muslimah dengan sistem reseller lewat market place www.dusdusan.com.

“Pangsa pasarnya sangat besar,” ujarnya di sela-sela Medina Insipirasi Talk di Malang, Sabtu (22/7/2017).

Berdasarkan pertumbuhan rata-rata di Indonesia mengacu data Euro Monitor, dia memproyeksikan pasar produk plastik rumah tangga terus mengalami peningkatan.

Dengan pertumbuhan konsumsi global pada kategori food storage container yang mencapai 3,72% pada periode 2012-2017, maka pertumbuhan market size untuk kategori pembelian produk beverage ware, food storage, dan dinner ware, di Indonesia mencapai 11,2% per tahun.

Selain pasar food ware plastik yang masih menjanjikan, dia yakinkan, potensi produk halal di dunia juga semakin meningkat pesat yang estimasi nilai perdagangan sebesar Rp3,7 triliun pada 2019.

Di sisi lain, mayoritas penduduk Indonesia menjadikan halal sebagai gaya hidup yang terus berkembang sehingga Medina sejhingga yang menyhasar kelas menengah masyarakat Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing.

Karena itulah, dengan mengusung konsep produk perlatan reumah tangga yang pertama di Indonesia yang diluncurkan pada 9 Maret 2018 di Jakarta, kata dia, maka Medina menargetkan untuk meraih 15% market share house ware dalam 5 tahun mendatang.

Mengacu data BPS, konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017 yang mencapai 5,02%. Pengeluaran rumah tangga muslim mencapai Rp130 triliun/bulan yang berarti kebutuhan keluarga terhada[p produksi rumah tangga masih tinggi.

“Karena pemainnya banyak, ada 10 pemain di house ware berbahan plastik dengan pangsa pasar kelas menengah ke atas. Kami harus mengatur strategi agar bisa bersaing dengan mencapai pangsa pasar sebanyak 15%,” ujarnya.

Selain produk dengan produk halal dan aman, kata dia, strategi yang ditempuh dengan model penjualan reseller. Dengan cara, maka dapat memacu penjualan oleh reseller karena selain diskon, juga mendapatkan benefit yang banyak dari Medina.

“Dengan cara itu, motivasi reseller menjadi terpacu. Seperti di Riau, ada reseller yang pembeliannya sudah mencapai Rp1 miliar/bulan,” ujarnya.

Dengan cara itulah, produksi food ware yang pabriknya berlokasi di Tangerang sudah mencapai 100.000 set per bulan. Angka itu diharapkan terus berkembang bersamaan dengan tingginya permintaan produk tersebut karena tren semakin dibutuhkan produk halal dan aman.

“Jadi reseller harus mendaftar di www.dusdusan.com. Anggota marke place tersebut sudah mencapai 40.000 yang tersebar ke berbagai penjuru di Indonesia,” ujarnya.

Untuk mencetak reseller, yakni mendorong kewirausahaan ibu rumah tangga, Medina menggelar forum MIT Kegiatan tersebut menggelatr di 65 kota di Indonesia.

Kota Malang merupakan kota yang ke tujuh belas setelah di Jabodetabek, Jawa Tengah, Lampung, dan Surabaya. Kegiatan tersebut digelar bekerja sama dengan pemerintah kota dan komunitas perempuan di setiap daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper