Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Kepemudaan Negara Asean Bicara Bahaya Radikalisme Serang Pemuda

Pertemua tingkat menteri bidang kepemudaan negara-negara Asean juga membahas mengenai bahaya radikalisme yang serakang banyak menyerang kalangan pemuda.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi/Istimewa
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan tingkat menteri bidang kepemudaan negara-negara Asean juga membahas mengenai bahaya radikalisme yang sekarang banyak menyerang kalangan pemuda.

Forum pertemuan tersebut, The Tenth Ministerial Meeting on Youth (AMMY) dan The Sixth Asean Plus There Ministerial Meeting on Youth (AMMY+3), berlangsung di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan paham radikalisme yang kini masuk ke dalam ruang pemuda, bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di negara Asean lainnya.

“Maka, pertemuan ini salah satunya juga membahas mengenai masalah radikalisme,” katanya dalam situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), di Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Pertemuan menteri bidang kepemudaan dari negara Asean yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Thailand, dan Vietnam sebagai implementasi kesepakatan 12th Asean Summits Cebu Declarations Toward One Caring and Sharing Community Tahun 1992.

Nahrawi menjelaskan poin pembahasan antar delegasi mengenai radikalisme itu intinya agar semua pihak mendorong pemuda Asean untuk berperan lebih aktif dalam membantu pemberantasan radikalisme dan ektrimisme.

Juga pembangunan serta pengembangan pluralisme melalui inisiatif Asean seperti inisiatif ASCC mengenai budaya pencegahan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat Asean yang damai, tangguh, sejahtera terutama pemudanya.

“Saat ini radikalisme dan terorisme menjadi ancaman besar di semua negara, dan ini yang harus kita waspadai. Hasil pertemuan ini juga nanti ditindak lanjuti dengan melakukan dialog antar agama di negara Asean," ujarnya.       

Menurutnya, toleransi beragama sangat penting, seperti Indonesia yang memiliki keberagaman agama, suku, budaya yang mungkin bisa menjadi cermin bagi negara-negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper