Bisnis.com, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sepakat untuk memberikan kontribusi pertama untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.
Kontrisbusi Baznas dengan dana zakat US$350.000 untuk program pemanfaatan energi baru terbarukan yang dapat mendukung pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses terhadap energi.
Direktur Jenderal Konservasi Energi Terbarukan dan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan kontribusi pertama Baznas itu untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga air mikro di Provinsi Jambi, Sumatera.
“Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyambut baik kontribusi Baznas, mengingat sekitar 30 juta penduduk Indonesia atau 12% penduduk belum memiliki akses listrik yang memadai,” katanya, Rabu (19/7/2017).
Menurutnya, di banyak negara Islam seperti Indonesia, zakat sebagian besar disalurkan secara informal melalui keluarga dan teman serta badan amal dan panti asuhan yang tidak bersertifikat.
Sedangkan Baznas, lanjutnya, adalah lembaga negara nonstruktural dalam menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah di negara Indonesia dengan 87% dari 235 juta penduduknya beragama Islam.
Sementara itu Francine Pickup, Wakil Direktur United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, mengatakan kontribusi Baznas menandai sebuah langkah penting dalam penyaluran dana zakat untuk mencapai SDGs yang pertama di dunia.
Agenda pembangunan global 2030, lanjutnya, untuk memberantas kemiskinan ekstrem, dan zakat memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan untuk memberikan kontribusi dalam memastikan tidak ada lagi perempuan, laki-laki atau anak yang tertinggal.