Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau agar para nelayan turut dalam upaya pencegahan peredaran atau masuknya narkoba ke Indonesia khususnya yang melalui jalur laut.
Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya terkait penyelundupan 1 ton sabu dari China, dia mendorong agar para nelayan bisa menyampaikan kepada aparat berwajib jika menemukan adanya aktivitas atau gerak-gerik mencurigakan selama berlayar di laut.
“Jadi, kalau nelayan kita memang mengetahui dan melihat adanya kegiatan-kegiatan yang mencurigakan untuk bisa menyampaikan kepada aparat yang berwajib apakah itu bea cukai, BNN, maupun Polri, TNI,” katanya, Kamis (19/7/2017)
Sri Mulyani menegaskan bahwa nelayan tidak perlu merasa takut untuk melapor sebab akan mendapat perlindungan dar pihak pemerintah.
Seperti diketahui, minggu lalu polisi mengamankan empat warga Taiwan yang berusahan membawa 1 ton sabu yang dimasukkan melalui dermaga eks hotel Mandalika di Serang Banten. Tak lama kemudian, kapal Wanderlust berbendera Sierra leone yang dipercaya telah mengangkut sabu tersebut juga ditemukan di Batam, Kepulauan Riau.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kapal Wonderlust ini sebenarnya telah menjadi target operasi dari empat negara selama dua bulan terkahir. Namun, tidak dijabarkan negara mana saja yang sedang 'mengeker' kapal ini.
Namun, sebelum akhirnya membawa 1 ton sabu, kapal ini diyakini telah melalui sejumlah negara seperti Taiwan melalui jalur Laut China Selatan, Johor di Malaysia, perairan Myanmar, hingga masuk ke Anyer.
“Mereka mengggunakan jalur laut, menggunakan kapal pesiar dari Taiwan, Laut China Selatan, ke Johor masuk Selat Malaka, mengambil barang di perairan Myanmar setelah itu menyusuri pantai Barat sehingga masuk ke Selat Sundah, Anyer. Di situ, setelah dropping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke Laut Jawa, Selat Karimata dan kemudian ke Batam,” jelas Kapolri Jendral Tito Karnavian dalam kesempatan yang sama.