JAKARTA — Qualcomm Inc. menghadapi serangkaian tuduhan monopoli baru dari perusahaan kontraktor asal Asia yang ikut menggarap iPhone.
Mulai dari Hon Hai Precisiton Industry Co, Wistron Corp, Compal Electronics Inc, dan Pegatron Corp, menuduh produsen chip ini melanggar dua bagian ketentuan Sherman Act dalam Undang-Undang Antimonopoli Amerika Serikat.
Sherman Art merupakan salah satu undang-undang federal penting dalam sejarah beleid antimonopoli AS. Pada awal abad ke-20 hukum ini digunakan untuk mengurangi kekuatan ekonomi yang dipegang oleh ‘baron perampok’, seperti JP Morgan dan John D. Rockefeller.
Dalam tuduhan kontraktor Apple yang diajukan di Pengadilan Negeri Distrik California Selatan, menjadi sanggahan atas tuntutan hukum Qualcomm kepada Apple pada Mei lalu. Saat itu, Qualcomm memaksa para kontraktor tersebut membayar biaya lisensinya, namun Apple memerintahkan mereka untuk tidak membayarnya.
Kuasa hukum dari empat perusahaan kontraktor Apple Inc. Theodore J Boutrous mengatakan kliennya punya argumen dan pertahanan sendiri menghadapi Qualcomm.
“Qualcomm telah mengkonfirmasi secara terbuka bahwa tuntutan hukum tersebut dimaksudkan untuk menghukum klien kami karena bekerja dengan Apple,” tuturnya seperti dilansir Reuters.
Tuntutan Qualcomm pada empat pemasok Apple juga menjadi bagian dari perselisihan yang lebih besar antara Apple dan Qualcomm. Padahal, pertarungan utama produsen ponsel ini adalah Qualcomm meminta pengadilan untuk memaksa kontraktor membayar lisensi terlalu tinggi.
Januari lalu, Apple menggugat Qualcomm senilai US$1 miliar karena perusahaan chip tersebut menahan rabat lisensi paten yang milikinya.
Sementara itu, Presiden Direktur Qualcomm Derek Aberle menganggap selama ini Apple telah mengendalikan semua pernyataan dan tindakan para kontraktor dalam proses pengadilan.
"Jika Apple tidak mencampuri urusan lisensi, dan menginstruksikan kontraktor untuk melakukan tindakan tersebut. Maka para perusahaan tidak akan mengajukan lisensi saat ini," tuturnya.
Penasihan Umum Qualcomm Don Rosenberg pihaknya memiliki kontrak dengan empat kontraktor Apple tersebut, yang telah konsisten membayar lisensi selama 10 tahun terakhir.
"Semuanya bermuar di Apple, dia tidak ingin membayar kekayaan intelektual berharga yang kami berikan kepadanya dan seluruh industri lainnya," katanya.
Rabu lalu, Qualcomm telah mengajukan dua tuntutan dua pelanggaran paten baru terhadap Apple di Jerman. Tuntutan Qualcomm terkait dengan kemampuan pengiriman informasi di ponsel tanpa menghabiskan baterai.
Aksi saling tuntut di California dan Jerman ini, merupakan eksalasi terbaru antara Apple dan Qualcomm. Dari tuduhan kontraktor ke Qualcomm, terlihat sebagian bahasa mencermintakan keberatan Apple terhadap model bisnis produsen chip yang berbasis di Kansas tersebut.
Salah satu pejabat senior Apple mengkonfirmasi bahwa perusahaan tersebut ikut mendanai pembelaan hukum para kontraktor.
Atas sengketa ini, Qualcomm sebenarnya ikut merugi. Hilangnya pendapatan lisensi dari Apple, analis memperkirakan pendapatan Qualcomm melorot hingga US$6 miliar. (Reuters/Bloomberg/ David Eka Issetiabudi).