Bisnis.com, JAKARTA - Pelindo III (Persero) Cabang Benoa, Bali menargetkan kunjungan kapal pesiar atau cruise sebanyak 70 kapal hingga akhir 2017. Per semester I/2017, jumlah kunjungan kapal telah mencapai 38 kapal atau 54,28% dari target.
GM Pelindo III Benoa, Ardhy Wahyu Basuki mengatakan permintaan waktu sandar kapal pesiar tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, pemilik kapal Star Clipper berbendar Malta menjadikan Benoa sebagai basis. "Perubahan jadwal sandar [kapal cruise] itu jarang terjadi, dia lebih fix untuk booking kapal. Jadi kami yakin target 70 kapal bisa tercapai," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/7/2017).
Dalam enam bulan pertama 2017, jumlah kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa mencapai 38 unit dengan frekuensi sandar terbanyak terjadi di Februari dan Maret. Frekuensi kunjungan kapal sandar ini sekaligus menempatkan Benoa sebagai pelabuhan yang sering dikunjungi kapal pesiar asing. Posisi Benoa disusul Pelabuhan Lembar di Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
kenaikan jumlah kapal yang bersandar juga berbanding lurus dengan peningkatan kunjungan wisatawan asing. Selama semester I/2017 tercatat ada kunjungan 32.200 turis mancanegara yang menggunakan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa dan 32.052 penumpang turun. Jumlah penumpang yang turun itu tumbuh 28% dibandingkan periode semester I/2016.
Ardy menerangkan, pihaknya juga melakukan perbaikan infrastruktur pelabuhan seiring kenaikan jumlah kapal pesiar yang bersandar. Dermaga yang awalnya sepanjang 290 meter telah diperpanjang menjadi 340 meter. Perpanjangan dermaga telah rampung pada Desember 2016 lalu.
Walhasil, Benoa kini bisa menjadi tempat sandar kapal pesiar besar. Ardhy menuturkan, kapal pesiar Norwegian Star tercatat sebagai kapal terpanjang yang pernah bersandar di Benoa. Kapal berbendera Bahama itu memiliki panjang 295 meter dan mampu menampung 2.348 penumpang.
Selain dermaga, Pelindo III Cabang Benoa juga berniat memperluas area terminal penumpang internasional menjadi tiga kali lipat dari luas eksisting seluas 1.200 m2. Ardhy menerangkan, perluasan terminal penumpang internasional bakal dikebut tahun ini juga.
Di lain pihak, Kementerian Pariwisata mengklaim biaya sandar kapal pesiar bakal turun. Saat ini, Kemenpar menyebut biaya sandar kapal pesiar di pelabuhan Indonesia 105-15% lebih mahal dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, dan Hongkong.
"Sudah ada surat edaran dari Perhubungan Laut tentang discount biaya pelabuhan untuk cruise ship dan yacht" ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo dalam keterangan tertulis.
Terkait penurunan biaya sandar, Ardhy menyebut pihaknya belum terinformasi. Dia menekankan, kebijakan tarif sepenuhnya ditentukan oleh manajemen di kantor pusat Pelindo III.