Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia mengapresiasi pemangku kepentingan yang telah berperan dalam mengendalikan harga sehingga mampu menahan laju inflasi tidak terlalu tinggi pada momentum Ramadan dan Lebaran 2017.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan pihaknya sempat memprediksi inflasi provinsi tersebut di level 0,7%-1% pada Juni 2017.
“Biasanya selama Ramadan dan menjelang Lebaran selalu tinggi, tetapi kenyataannya kemarin tidak terlalu tinggi yakni 0,61%,” ujarnya di sela-sela acara halal bihalal, Selasa (4/7/2017).
Bahkan, angka itu lebih rendah dibandingkan dengan inflasi jelang Lebaran tahun lalu yaitu di level 0,93%.
Menurutnya, kerja sama bank sentral dengan mitra yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diharapkan bisa semakin ditingkatkan.
Sebagai informasi, bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran pada Juni 2017, Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,61%.
Inflasi tertinggi di Cilacap sebesar 0,99% dengan IHK 132,67 diikuti Purwokerto sebesar 0,98% dengan IHK sebesar 127,23. Kemudian, Kota Tegal sebesar 0,90% dengan IHK 126,23, Surakarta sebesar 0,87% dengan IHK 125,88, dan Kudus sebesar 0,55% dengan IHK 136,05.
Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 0,37% dengan IHK 127,85.