Kabar24.com, JAKARTA - Perseteruan Amerika Serikat dan Iran seakan tak ada titik temunya. Baru-baru ini di Teheran, Iran, digelar Islamic Republic's 2017 International Trumpism, kontes kartun untuk mengejek Presiden AS Donald Trump.
Keluar sebagai pemenang, kartunis Hadi Asadi, pada Senin (4/7/2017) waktu setempat. Karya Asadi satu dari ribuan karya kartun yang berkompetisi pada ajang tersebut. Mulai dari yang bersifat lucu hingga menghina. Demikian seperti dikutip Haaretz.com, Selasa (4/7/2017).
Menurut Teheran Times, ada 70 seniman dari berbagai negara yang berpartisipasi pada ajang tersebut. Total terdapat 1.600 karya yang dikompetisi di gelaran itu.
Bagi panitia, Trump merupakan representasi dari Amerika Serikat. "Perilaku Trump telah jelas menunjukkan alasan Iran untuk tidak mempercayai AS. Oleh sebab itu kami memutuskan menggunakan seni untuk menampilkan perilaku tersebut," ujar Direktur Kompetisi Ali Ashgar Jafari.
Panitia lainnya, Masud Shojaei-Tabatabai menambahkan kontes ini menganggap Trump sebagai simbol kapitalisme dan hegemoni AS. Oleh para intelektual, imbuh Masud, Trump disejajarkan dengan Nazisme.
Dilansir dari Independent.co.uk, Asadi memenagkan hadiah pertama dan penghargaan senilai $ 1.500 setara Rp20 juta untuk karya seninya yang memperlihatkan Trump mengenakan jaket terbuat dari uang kertas dan air liur.
“Saya ingin menunjukkan Trump sambil menginjak-injak simbol budaya. Presiden dengan pemikiran uang dan sifat penjual perang," kata Asadi.
Kartun bernuansa kekerasan terhadap perempuan dan bangunan tembok juga digambarkan dalam kontes tersebut. Hal itu dirancang untuk menarik perhatian pada standar ganda Barat dalam kebebasan berbicara dan tidak meragukan genosida Nazi.
Dibuka pada Senin lalu, pameran tersebut mencakup karya dari sekitar 1.614 peserta Iran dan asing dari 74 negara, termasuk empat karya kartunis Amerika, dua di antaranya dianugerahi penghargaan.