Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengecam aksi teror yang belakangan ini marak terjadi di sejumlah daerah.
Menurut Tjahjo, tindakan penyerangan yang dapat melukai aparat, bahkan sampai menghilangkan nyawa aparat sama dengan melukai dan membunuh pemerintah.
"Membunuh aparat sama saja dengan melukai dan membunuh pemerintah. Siapa pun yang mencederai WNI, apa pun jabatannya, adalah musuh dan lawan negara. Ini prinsip," katanya saat melakukan apel pagi, dikutip dari laman Kementerian Dalam Negeri, Senin (3/7/2017).
Seperti diketahui, sejumlah ancaman kepada aparat keamanan terjadi dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari penyerangan Polda Sumut hingga penyerangan dua anggota Brimob di Masjid Fatalehan, Jakarta.
Tjahjo mengimbau seluruh pihak agar mencermati perkembangan konflik di dunia internasional, nasional, maupun regional.
"Ancaman yang muncul ini sudah tidak bisa kita deteksi dengan baik siapa kawan dan siapa lawan. Sulit kita lihat dengan jelas," ujarnya.
Terdapat beragam persoalan, kata Tjahjo, yang menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Menurutnya selain narkoba, ketimpangan sosial, serta korupsi, radikalisme dan terorisme merupakan persoalan yang paling berpotensi menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Maka kemarin kita mendeklarasikan hari lahirnya Pancasila. Setidaknya bangsa ini dapat memahami Pancasila enggak cuma diucapkan, tapi dihayati dan difokuskan agar sila-sila ini bisa dijabarkan, dan ini saling terkait," jelasnya.