Bisnis.com, JAKARTA--Moody's Investors Service mempertahankan peringkat surat utang Pemerintah Filipina pada level Baa2 dengan outlook stabil.
Christian de Guzman, VP, Senior Credit Officer Sovereign Risk Group Moody's Investors Service Singapore Pte. Ltd., menuturkan Moody's berharap kinerja ekonomi Filipina tetap kuat. Pada periode 2014-2016, produk domestik bruto (PDB) Filipina tumbuh rata-rata 6,4%. Level pertumbuhan itu lebih dari dua kali lipat dari negara-negara dengan peringkat yang sama.
"Kami proyeksi pertumbuhan ekonomi Filipina akan berkelanjutan di atas 6% dalam dua tahun ke depan didorong oleh sektor swasta," tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/6/2017).
Moody's juga menyoroti konsolidasi utang yang terus berlanjut dan membantu konvergensi indikator fiskal Filipina. Utang Pemerintah Filipina yang tidak terkonsolidasi turun dari 47,8% pada 2009 menjadi 38,3% dari PDB pada 2016 akibat pertumbuhan PDB dan kebijakan fiskal yang ketat.
"Kami perkirakan defisit fiskal Filipina tidak akan melebar menjadi 3% PDB dalam dua tahun ke depan," imbuhnya.
Di sisi lain, Moody's mencermati meningkatnya risiko politik di Filipina yang antara lain berasal dari konflik Marawi dan kelompok pemberontak di Mindanao.
Seiring afirmasi peringkat Baa2, Moody's juga mempertahankan peringkat Filipina pada level A3 untuk obligasi valas jangka panjang, dan P-2 untuk obligasi valas jangka pendek.