Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Komitmen Tolak Pengembangan Senjata Nuklir

Duta Besar RI untuk Austria Dr. Darmansjah Djumala menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Executive Secretary Organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Senjata Nuklir (Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization/CTBTO), Dr. Lassina Zerbo, di Wina, Austria, Selasa (13/6/2017).
Duta Besar RI untuk Austria Dr. Darmansjah Djumala menyerahkan surat kepercayaan kepada Executive Secretary CTBTO Dr. Lassina Zerbo di Wina, Austria/Dok. KBRI Wina
Duta Besar RI untuk Austria Dr. Darmansjah Djumala menyerahkan surat kepercayaan kepada Executive Secretary CTBTO Dr. Lassina Zerbo di Wina, Austria/Dok. KBRI Wina

Kabar24.com, WINA – Duta Besar RI untuk Austria Dr. Darmansjah Djumala menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Executive Secretary Organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Senjata Nuklir (Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty Organization/CTBTO), Dr. Lassina Zerbo, di Wina, Austria, Selasa (13/6/2017).

Pada kesempatan tersebut, Djumala menyampaikan perkembangan positif kerja sama antara Indonesia dan CTBTO yang telah diraih selama ini, sekaligus menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk tidak mengembangkan senjata nuklir atau pun melakukan uji coba senjata nuklir.

Indonesia, yang merupalan salah satu dari 71 penandatangan pertama Traktat CTBTO pada tahun 1996 dan telah meratifikasinya pada tahun 2012, mendukung upaya untuk mencapai universalitas penerapan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Senjata Nuklir/ Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty (CTBT).

Hal tersebut merupakan refleksi keinginan kuat masyarakat internasional untuk mengatur penggunaan senjata nuklir, dan secara bertahap menghapusnya secara menyeluruh.

Sebagai salah satu wujud kerja sama konkret Indonesia dengan CTBTO, saat ini Indonesia telah mengoperasikan enam Stasiun Seismik di berbagai wilayah di Indonesia yaitu di Parapat, Lembang, Baumata, Kappang, Sorong, dan Jayapura.

 Keenam Stasiun Seismik tersebut terkoneksi secara langsung dengan Pusat Data Seismik Internasional (IDC) di Wina. Pengoperasian Stasiun Pemantau Seismik tidak hanya dimanfaatkan untuk pengawasan dalam rangka mendeteksi uji coba senjata nuklir namun sekaligus dapat mendeteksi bencana alam seperti gempa dan tsunami.

Mitigasi Bencana

Duta Besar Djumala juga menyampaikan pentingnya penguatan kerja sama lebih lanjut RI - CTBTO di bidang kerja sama teknis tertentu, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas, di antaranya dengan peningkatan kapasitas terkait mitigasi bencana dengan memanfaatkan teknologi Auxiliary Seismic Stations CTBTO.

“Ini sejalan dengan program prioritas nasional yang diharapkan manfaatnya dari kerja sama internasional maupun multilateral yang aplikatif bagi kepentingan masyarakat,” ujar Djumala dalam siaran pers, Rabu (14/6/2017).

Secara khusus, Djumala menyoroti secara prihatin Traktat Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT)masih belum juga dapat berlaku setelah 20 tahun sejak diadopsi oleh Majelis Umum PBB.

Indonesia berharap dengan kuatnya dorongan dari negara-negara penandatangan lainnya, Traktat CTBT dapat segera berlaku setelah 8 (delapan) negara Annex II yang belum menandatangani dan/atau meratifikasi CTBT segera meratifikasinya.

Dr. Lassina Zerbo menyambut hangat kedatangan Duta Besar Djumala di Wina, serta menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, khususnya KBRI/PTRI Wina yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Dr. Zerbo menilai Indonesia merupakan salah satu negara anggota yang penting bagi CTBTO dan secara khusus melihat peran aktif Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dalam organisasi tersebut, terutama ketika Indonesia menjabat sebagai Co-President Article XIV Conference periode September 2013-September 2015.

Dr. Zerbo juga mengapresiasi langkah proaktif Indonesia dalam melakukan outreach ke negara-negara anggota lainnya untuk mendorong universalisasi Traktat.

Lebih jauh, Dr. Zerbo yang berkewarganegaraan Burkina Faso itu, juga mengharapkan kerja sama yang baik antara Indonesia dengan CTBTO dapat terus ditingkatkan ke depannya, melalui peran aktif Indonesia dalam setiap kegiatan CTBTO.

Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Senjata Nuklir (Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty/CTBT) merupakan traktat yang melarang semua jenis uji coba nuklir yang menggunakan metode ledakan. CTBT mulai dibuka untuk ditandatangani sejak September 1996.

Hingga kini, 183 negara telah menandatangani CTBT dan 166 negara telah meratifikasinya. Sementara CTBTO memiliki markas di Vienna International Center, Wina, Austria, bersama-sama dengan beberapa Organisasi Internasional lainnya (IAEA, UNIDO, UNODC, UNOOSA).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper