Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK KONFLIK ARAB-QATAR : Filipina Khawatirkan Nasib Warganya. Turki Sibuk Lakukan Lobi

Manila menyatakan masalah Arab-Qatar itu dapat menimbulkan efek samping bagi warga Filipina yang bekerja di luar negeri.
Ilustrasi: Kantor QNB (Qatar National Bank) di Doha, Qatar/albalad.co-Qatar News Agency
Ilustrasi: Kantor QNB (Qatar National Bank) di Doha, Qatar/albalad.co-Qatar News Agency

Kabar24.com, JAKARTA - Dampak pemutusan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Qatar ditanggapi dengan cemas oleh negara lain.

Di Manila, pemerintah Filipina menyatakan keprihatinannya atas putusnya hubungan diplomatik Arab-Qatar. Manila menyatakan masalah Arab-Qatar itu dapat menimbulkan efek samping bagi warga Filipina yang bekerja di luar negeri.

"Instansi pemerintah prihatin melihat masalah ini dan akan memberikan bantuan dan dukungan lainnya untuk OFW [Buruh Filipina di Luar Negeri] yang mungkin terdampak oleh tindakan tersebut," ujar Ernesto Abella, juru bicara kepresidenan, pada sebuah media media briefing, seperti dikutip Reuters, Selasa (6/6/2017).

Sementara itu, di Turki, Presiden Turki Tayyip Erdogan sibuk melakukan lobi untuk meredakan ketegangan.

Erdogan telah berbicara melalui telepon dengan para pemimpin Qatar, Rusia, Kuwait dan Arab Saudi untuk menurunkan ketegangan, kata sumber-sumber kepresidenan, setelah Arab memutuskan hubungan dengan Qatar terkait tuduhan mendukung militan Islam.

"Pentingnya perdamaian dan stabilitas regional digarisbawahi dalam perundingan, serta pentingnya memusatkan perhatian pada jalur diplomasi dan dialog untuk menurunkan ketegangan saat ini," kata sumber tersebut dalam sebuah pernyataan.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan mereka dengan Qatar pada Senin. Tindakan mereka merupakan keretakan terburuk selama bertahun-tahun di antara beberapa negara terkuat di dunia Arab.

Turki memiliki hubungan baik dengan Qatar serta beberapa tetangga Teluk Arab.

Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus kepada wartawan setelah sebuah pertemuan kabinet, Senin, menyatakan bahwa Ankara ingin membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.

Setelah pembicaraan antara Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin mengatakan Senin malam bahwa mereka meminta dialog dan kompromi.

Erdogan juga berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi, juga melakukan pembicaraan dengan emir Qatar dan Kuwait.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Erdogan akan melanjutkan kontaknya mengenai masalah ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper