Bisnis.com, PALEMBANG – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang mencatat penambahan 240 investor baru pada bulan lalu ketika pasar modal bergairah tengah menyambut peringkat layak investasi dari Standard and Poor’s.
“Kita sudah sempurna mendapatkan layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat. Penambahan 240 investor baru itu sangat signifikan dan semoga investor aktif meningkat,” kata Kepala BEI Palembang Hari Mulyono di sela-sela seleksi tertulis The Indonesia Capital Market Institute di Palembang, Sabtu (3/6/2017).
Hari menuturkan antusiasme peringkat layak investasi dari Standard and Poor’s (S&P) terlihat ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh rekor di angka 5.791 pada 19 Mei 2017. Meski dinilai agak terlambat, pemeringkat asal Amerika Serikat itu akhirnya mengakui komitmen luar biasa pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha di sektor keuangan.
Hari belum dapat memprediksi dampak peringkat S&P bagi aktivitas investor asal Sumsel, yang kini sudah berjumlah 9.200 investor, pada bulan ini. Pasalnya, Juni hampir simultan dengan Ramadan yang di tahun-tahun sebelumnya memiliki kesamaan pola.
Menurutnya, tiga minggu Ramadan transaksi biasanya aktif dan menurun seminggu menjelang Lebaran. Selama tiga minggu itu, investor biasanya melakukan aksi ambil untung atau profit taking.
“Kita tahu sendirilah, mereka sudah mulai jual saham untuk dinikmati dengan keluarga. Ini bisa jadi tambahan THR (tunjangan hari raya),” ujarnya.
Pada Ramadan, tambah dia, saham yang laris biasanya berasal dari segmen konsumer. Di bulan suci ini terjadi peningkatan konsumsi masyarakat yang membuat pendapatan emiten sektor itu melonjak.
Per April 2017, nominal transaksi kumulatif investor asal Sumsel sudah menyentuh Rp3,8 triliun atau naik 138% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai pembanding, selama 2016 total transaksi investor Bumi Sriwijaya mencapai Rp10,3 triliun.
CALON PRAKTISI
Sementara itu, BEI bersama dua organisasi regulator mandiri (SRO) pasar modal yakni PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menggelar Capital Market Professional Development Program (CMPDP) untuk merekrut calon praktisi pasar modal. Proses seleksi, rekrutmen, dan pengembangan CMPDP dilakukan oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI).
Sabtu (3/6/2017) merupakan tahap ujian tertulis setelah disaring dari 4.800 peserta yang ikut mendaftar. Ujian tertulis dilakukan serentak di 27 kota besar Indonesia, termasuk Palembang.
“Jumlah total yang ikut seleksi tertulis di seluruh Indonesia hari ini 3.400 peserta. Di Sumsel ada 101 peserta,” kata Hari Mulyono.
Peserta yang lolos tes tertulis akan mengikuti serangkaian seleksi lain sampai terpilih peserta terbaik untuk mengikuti 12 bulan program pengembangan dan enam bulan magang. Menurut Hari, tahun ini TICMI hanya akan memilih 30 orang.
“Setelah itu nanti mereka akan direkrut, entah oleh SRO atau anggota bursa,” tuturnya.
Hari mengatakan rekrutmen TICMI memang ketat guna menghasilkan calon praktisi pasar modal yang berkualitas dan berintegritas tinggi. Mereka diharapkan bisa memberikan dampak baik bagi industri pasar modal ke depan.