Kabar24com, JAKARTA -- Kabinet Jepang menyetujui sebuah Rancangan Undang-undang (RUU) untuk membolehkan Kaisar Akihito mengundurkan diri, sehingga memuluskan jalan bagi penobatan penggantinya untuk pertama kali dalam kurun hampir dua abad.
Kaisar berusia 83 tahun yang pernah menjalani operasi bedah jantung dan menderita kanker prostat itu mengatakan, pada tahun lalu bahwa dia khawatir kondisi kesehatannya tidak memungkinkan lagi untuk menjalankan tugas.
Akihito terus berupaya menghibur rakyatnya setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Saat itu ayahnya, Kaisar Hiro Hito bertahta. Akihito terus berupaya mendekatkan keluarga kerajaan dengan rakyatnya.
Akihito akan digantikan oleh putra mahkota Pangeran Naruhito yang saat ini berusia 57 tahun.
RUU itu akan dikirim ke parlemen dan para anggota legislatif diperkirakan akan menyetujuinya sebelum akhir bulan ini.
"Pemerintah berharap RUU itu akan disetujui parlemen,” ujar Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (19/5/2017).
Baca Juga
Meski belum ada rencana khusus penobatan kaisar baru, namun sejumlah media massa berspekulasi bahwa penobatan akan dilaksanakan pada akhir 2018. Pada tanggal tersebut juga akan dirayakan tiga puluh tahun kaisar itu berkuasa.
Penobatan raja baru tidak memungkinkan berdasarkan legislasi yang ada saat ini. Terakhir pengunduran diri kaisar terjadi pada tahun 1817.