Kabar24.com, BUKITTINGGI -- Pemerintah merencanakan penyaluran dana desa untuk tahun 2018 mencapai Rp120 triliun atau meningkat dua kali lipat dari penyaluran tahun ini yang hanya Rp60 triliun.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan pemerintah sudah berkomitmen meningkat alokasi dana desa untuk menggerakan ekonomi di daerah.
“Komitmen kami jelas untuk meningkatkan pembangunan dari pinggiran, dari desa. Maka tahun depan alokasi dana desa sampai Rp120 triliun,” katanya, Sabtu (13/5/2017).
Menurutnya, pemberian dana desa terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2015 misalnya, penyaluran dana desa hanya Rp20,76 triliun, lalu meningkat menjadi Rp46,98 triliun pada 2017, dan menjadi Rp60 triliun tahun ini.
Eko menjanjikan peningkatan dana desa dua kali lipat bagi desa atau nagari yang menjalankan empat program prioritas lembaganya.
Keempat program itu adalah, pertama, produk unggulan kawasan pedesaan. Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa, maka setiap desa perlu memiliki produk unggulan yang perlu dikembangkan lebih luas.
Kedua, setiap desa harus membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai mesin penggerak ekonomi rakyat. Eko menuturkan pada akhir 2014, jumlah BUMDes baru mencapai 1.022 unit, namun kini sudah meningkat menjadi 18.446 unit dari total 74.910 desan yang ada di Tanah Air.
Ketiga, membangun embung air desa yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan peningkatan produksi pertanian, pengembangan budidaya ikan, dan pariwisata.
Keempat, yakni membangun sarana olahraga desa, sebagai bagian dari percepatan pembangunan sepakbola nasional dengan ketersediaan lapangan bola di setiap desa, dan pengembangan olahraga lainnya.