Bisnis.com, CHINA - Jumat (12/5) China tetap mempertahankan hubungan militer yang baik dengan Sri Lanka untuk perdamaian dan stabilitas regional, walau Sri Lanka telah menolak permintaan China untuk memasukkan salah satu kapal selamnya di Colombo (Ibukota Sri Langka) bulan ini.
Sri Lanka terakhir memberi izin sebuah kapal selam China untuk berlabuh di Colombo pada bulan Oktober 2014. Langkah yang hamipr memicu hubungan panas dari tetangganya India bagian utara. Kegiatan ini dikhawatirkan meningkatnya aktivitas China di sebuah negara yang telah lama dipandangnya sebagai bagian dari wilayah pengaruhnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Sri Lanka pada hari Kamis (11/5) untuk kunjungan resmi selama dua hari seperti dikutip dari Reuters.
Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters, tidak secara langsung menyebutkan penolakan menganai kapal selam tersebut. Namun mengatakan kapal selamna memerlukam tempat untuk memasok kembali persediaan dalam misi antipembajakan.
"[Sri Langka] menghentikan kapal selam milik militer China untuk memasok ulang persediaan sebagai persiapan menuju Teluk Aden dan perairan Somalia untuk melindungi misi, padahal praktek ini diterima secara Internasional," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer China dan Sri Langka telah memiliki kerja sama yang efektif dan bermanfaat, seperti kunjungan dan pelatihan bersama kata Menteri.
Kerja sama antara militer China dan Sri Lanka bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas regional. Tidak untuk membidik pihak ketiga maupun menganggunya, menurut pihak Kementrian Pertahanan China.
Pada waktu yang sama kejadian ini membuat canggung Perdana Menteri Sri Langka Ranil Wickremesinghe yang diperkirakan akan berada di Beijing akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan puncak mengenai rencana jalur sutera china yang baru.
Pejabat senior pemerinta Sri Langka menyebutkan permintaan China tentang kapal selamnya di Colombo ditolak. Sri Langka tidak mungkin menyetujui permintaan China memasukan kapal selam setiap waktu, ini karena memberi perhatian dari India.
Pejabat lainnya di Kementerian Pertahanan mengatakan permintaan China untuk berlabuh bulan ini memang ditolak. Namun kapal selam selanjutnya permintaannya dalam status tertunda.
China telah banyak berinvestasi di Sri Lanka, dalam beberapa tahun terakhir mendanai bandara, jalan, kereta api dan pelabuhan. Hal ini meresahkan India. Dari dahulu India merupakan mitra ekonomi terdekat dari negara kepulauan yang memiliki populasi 21 juta orang ini.
Lebih dari 70% pengiriman ke pelabuhan Colombo berasal dari India.
srilangka sedang menyelesaikan sebuah rencana untuk menyewakan 80% pelabuhan Hambantota ke China selama 99 tahun. Hal ini diundur menanggapi protes dari serikat buruh.
Pada 1987 kesepakatan dibuat antara India dan Sri Lanka menetapkan bahwa wilayah mereka tidak digunakan untuk kegiatan yang dianggap merugikan kesatuan, integritas dan keamanan masing-masing.