Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI BEIJING: RI Optimalisasi Promosi Agenda di KTT Jalur Sutera

Pemerintah menyatakan akan mengoptimalisasi promosi agenda nasional dalam gelaran Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC) 2017 atau disebut juga KTT Jalur Sutra Abad-21, pada 14-15 Mei 2017 di Beijing, China.
Luhut B. Pandjaitan./REUTERS-Darren Whiteside
Luhut B. Pandjaitan./REUTERS-Darren Whiteside

Bisnis.com, BEIJING — Pemerintah menyatakan akan mengoptimalisasi promosi agenda nasional dalam gelaran Belt and Road Forum for International Cooperation (BRF-IC) 2017 atau disebut juga KTT Jalur Sutra Abad-21, pada 14-15 Mei 2017 di Beijing, China.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Pemerintah akan terlibat dalam jalur sutra yang diinisiasi oleh China tanpa menjadi bagian dari perluasan pengaruh Tiongkok.

“Ya kita kalau mau masuk di sini kita juga tidak ingin jadi masuk seperti bagian dari Tiongkok. Itu harus saya katakan supaya clear dulu. Jadi kita punya [konsep] maritim sendiri, itu sudah jalan. Namun bagaimanapun, konektivitas global itu kan ada dan di Indonesia sendiri harus terlibat,” ujar Luhut di Beijing, Sabtu (13/5/2017).

BRF sendiri diinisiasi oleh Presiden China Xi Jinping pada 2014 yang kerap dikaitkan dengan memori Jalur Sutra yang merentang di sepanjang Benua Eropa dan Asia. Tak heran, inisiatif BRF sering disebut dengan Jalur Sutra Abad-21.

Sebelumnya, dalam siaran resmi Istana Kepresidenan, Forum tersebut diharapkan dapat memberikan banyak peluang bagi Indonesia. Mengingat program One Belt One Road (OBOR) ini akan diinisiasi dengan kerja sama dari 65 negara dengan 4,4 miliar penduduk dan 40% GDP dunia.

Presiden akan mengutamakan kepentingan nasional dalam kerja sama besar lintas negara mulai negara-negara di Asia sampai Afrika, terutama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang sedang gencar dilakukan di tanah air.

Dalam forum ini, Kepala Negara akan berbicara di dalam dua sesi, yaitu sesi tentang sinergi kebijakan untuk kerja sama yang lebih erat dan sesi tentang kerja sama konektivitas untuk pembangunan yang terkoneksi. Adapun, BRF-IC 2017 rencananya akan dihadiri oleh 29 kepala negara, termasuk Presiden China Xi Jinping sebagai tuan rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper