Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran & Perayaan Syukur, Stok Bahan Pangan di Manado Aman

Kementerian Perdagangan memastikan stok bahan pangan pokok di Manado cukup untuk memenuhi kebutuhan masyakat menjelang hari raya Idu Fitri dan perayaan Pengucapan Syukur.

Bisnis.com, MANADO - Kementerian Perdagangan memastikan stok bahan pangan pokok di Manado cukup untuk memenuhi kebutuhan masyakat menjelang hari raya Idu Fitri dan perayaan Pengucapan Syukur.

Sekjen Kemendag Karyanto Suprih mengatakan dari hasil kunjungan ke Pasar Bersehati, Kota Manado, Kemendag menilai harga beberapa bahan pangan pokok juga sudah mengacu pada harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Dia mencontohkan, harga minyak goreng yang dijual kiloan di pasar utama Kota Manado sudah memenuhi kisaran HET.

"Kita sudah cek ke gudang, di pasar rakyat dan modern juga stok banyak, jadi jangan khawatir," ujarnya selepas kunjungan di Pasar Bersehati, Manado, Rabu (10/5/2017).

Kendati demikian, Karyanto menyebut beberapa pedagang masih menjual gula pasir seharga Rp13.000 per kilogram. Menurut Karyanto, pihaknya bakal meminta Bulog menambah pasokan di pasar. Dia juga meminta sejumlah distributor untuk membanderol harga di tingkat konsumen sesuai HET sebesar Rp12.500.

Karyanto mewanti, kecukupan stok bahan pangan pokok bakal menjadi modal bagi pemerintah untuk memantau aksi spekulasi yang acapkali terjadi menjelang hari raya keagamaan.

Secara khusus, di Sulawesi Utara kebutuhan bahan pangan bakal meningkat karena masyarakat merayakan Pengucapan Syukur. Dalam perayaan itu, setiap keluarga bakal menjamu siapapun yang berkunjung.

Di sisi lain, stok bahan pangan yang memadai turut mendorong deflasi pada April 2017 lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, Kota Manado mencetak deflasi sebesar 0,02% pada April 2017 setelah secara berturut-turut mencetak inflasi di tiga bulan pertama 2017.

Menurut BPS, Deflasi di Kota Manado terjadi berkat penurunan indeks dua kelompok pengeluaran, yakni kelompok Bahan Makanan yaitu sebesar 1,04% dan kelompok Kesehatan sebesar 0,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper