Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengajak insan pendidikan khususnya pendidikan tinggi, menjadikan peringatan Hardiknas sebagai momentum peningkatan mutu serta relevansi pendidikan tinggi dan menjadikan perguruan tinggi sebagai agen pertumbuhan ekonomi.
“Perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Pendidikan Tinggi supaya lebih memperhatikan dampak dari aktivitasnya terhadap pengembangan ekonomi, terutama ekonomi di daerahnya. Dengan kata lain, perguruan tinggi lebih dapat memerankan dirinya sebagai agent of economic development disamping agent of education dan agent of research and development.” ujar Menristekdikti dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/5/2017).
Menurut dia, peningkatan relevansi pendidikan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain di bidang pendidikan, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Kemudian di bidang penelitian, peningkatan relevansi pendidikan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui hilirisasi penelitian di perguruan tinggi.
Penelitian yang dilakukan perguruan tinggi tidak boleh hanya berhenti setelah bisa menghasilkan publikasi, prototype atau paten. Penelitian perguruan tinggi harus dilanjutkan sampai mencapai technology readiness level (TRL) 9 kemudian dikerjasamakan dengan industri agar bisa diproduksi dan dipasarkan secara masal.
“Untuk keperluan ini, Kementerian Ristekdikti telah menginisiasi berbagai program di antaranya pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), Science and Techno Park (STP), pemberian hibah penciptaan pengusaha pemula berbasis teknologi, serta pengembangan unit transfer teknologi dan inkubasi bisnis,” katanya.
Selanjutnya, ujar Nasir, dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, peningkatan relevansi pendidikan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui kerjasama yang lebih intensif lagi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah dan industri untuk menyelesaikan problem-problem riil yang dihadapi masyarakat sekitar perguruan tinggi, baik problem terkait produksi, distribusi maupun teknologi.
Untuk mampu menarik mitra kerja pemerintah daerah dan industri dalam menyelesaikan problem problem riil yang dihadapi, perguruan tinggi harus dapat membuktikan diri mampu menyelesaikan problem problem riil tersebut.