Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Gelar Sarjana di China Kini Semakin Mudah

China menjadi negara tujuan studi mahasiswa asing terbanyak di Asia, sekitar 500.000 orang kuliah di Negeri Panda.
Ilustrasi/istimewa
Ilustrasi/istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - China menjadi negara tujuan studi mahasiswa asing terbanyak di Asia, sekitar 500.000 orang kuliah di Negeri Panda.

Adapun, Korea Selatan dan Amerika Serikat merupakan negara penyumbang terbanyak mahasiswa yang kuliah di China.

"Kami tidak menyangka dari ratusan ribu mahasiswa yang menimba ilmu di China terbanyak dari Korsell dan AS. Saat ini mahasiswa dari berbagai negara yang ada di China sekitar 500.000 orang," ujar Samuel Wiyono, Direktur BLCI (Beijing Language and Culture Institute), Kamis.

Dia menjelaskan, berdasarkan data terkini, hingga akhir 2016  lebih dari 440.000 mahasiswa belajar di China.

Dia mengatakan, Korsel menempati urutan teratas mahasiswa asing terbanyak, disusul AS dan Thailand. Adapun, jumlah mahasiswa Indonesia masuk 10 besar, yakni di urutan ke-7 setelah Rusia.

Samuel menambahkan, kenaikan jumlah mahasiswa Indonesia di China tidak terlepas dari pelayanan yang diberikan BLCI dan dukungan dari Universitas di China.

"BLCI sudah melayani mahasiswa Indonesia sejak 2004. Setiap tahun mengantar ratusan siswa Indonesia yang akan melanjutkan studi ke China,”jelasnya.

Terkait dengan dukungan universitas China, BLCI akan menyelenggarakan Pameran Pendidikan China dan Korea ke-24 pada 22--23 April di ballroom Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, serta pada 24 April di Hotel Tunjungan, Surabaya.

"Pameran ini kami berani klaim sebagai yang terbesar dan terlengkap."

Pameran pendidikan itu rencananya diikuti sekitar 30 sekolah dan universitas terkemuka dari China dan Korsel, serta diikuti  perguruan tinggi Indonesia, yang menyelenggarakan program 2+2 dengan dual degree Universitas China.

"Pendidikan bermutu luar negeri dengan biaya terjangkau menambah keuntungan mahasiswa belajar ke China.  Apalagi dengan penawaran beasiswa yang dapat lebih menghemat biaya pendidikan di pameran ini," jelas Samuel.

Sejumlah peserta antara lain Harbin Institute Technology yang menempati ranking tujuh terbaik dunia di bidang teknik (US news), dan The Chinese University of Hong Kong di urutan 44 QS World University Ranking. Selain itu, universitas terkemuka China lainnya termasuk universitas yang menawarkan gelar dari Universitas Australia, Amerika, Inggris atau Hong Kong di China, baik yang ditempuh seluruhnya di China atau beberapa tahun terakhir ke negara tersebut.

Menurut Samuel, trend terbaru adalah makin banyak mahasiswa berangkat untuk program gelar baik S1 maupun S2.  

Dia menjelaskan, Kementerian Pendidikan China mengungkapkan kenaikan mahasiswa program gelar 13,6% dari 2015 sehingga jumlah mahasiswa program gelar mencapai 47,4% dari seluruh mahasiswa asing di China.

Samuel mengatakan banyak hal yang daya tarik mahasiswa meraih gelar di China, seperti bahasa Mandarin, kelengkapan fasilitas kampus, asrama, sarana olah raga, transportasi, mutu pendidikan yang semakin maju, serta pengajaran mata kuliah dengan menggunakan bahasa Inggris.

Menurutnya, tidak hanya peluang kerja dan peluang bisnis setelah kembali ke Indonesia, tetapi juga peluang kerja dan peluang bisnis di negara maju lain karena kemampuan berbahasa Mandarin dan Inggris lulusannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper