Kabar24.com, JAKARTA—American Chamber of Commerce (AmCham) di China menyebutkan, perusahaan Amerika Serikat (AS) yang ada di China memperkirakan tahun 2017 sebagai periode yang tersulit selama sedekade terakhir.
Transisi politik di China yang bakal terjadi pada akhir tahun dalam Kongres Partai Komunis China menjadi salah satu alasannya. Selain itu, naik turun hubungan bilateral baik secara politik maupun ekonomi antara AS dan China diperkirakan turut memengaruhi iklim bisnis perusahaan Paman Sam di Negeri Panda.
Hal itu diperkirakan akan membuat hambatan berbisnis perusahaan asing, terutama dari AS akan meningkat. Retorika Beijing yang akan membuka pintu lebar-lebar pada arus globalisasi, diperkirakan tak akan berpengaruh banyak pada bisnis perusahaan Paman Sam di China.
“Kebijakan China yang ingin meningkatkan dukungan secara maksimal pada industri nasional secara tak langsung menekan ruang partisipasi perusahaan asing,” tulis AmCham dalam keterangan resminya, Selasa (18/4/2017) seperti dikutip dari Bloomberg.
Dari survei yang dilakukan oleh lembaga yang berbasis di Beijing tersebut pada Januari, 81% anggotanya mengaku bisnisnya kurang diterima di China selama 2016. Persentase itu meningkat dari 2015 yang mencapai 77%.
“Kami merasa ada peningkatan pesat dalam ketidakpastian hubungan antara AS dan China tahun ini,” kata Ketua AmCham William Zarit.
Kebijakan politik dan ekonomi Trump yang masih belum pasti terhadap China, menurut Zarit, membuat bisnis anggota AmCham terhimpit. Kondisi itu akan diperparah dengan proses transisi politik di pemerintahan China pada akhir tahun.