Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Groundbreaking PLTU di KEK Maloy Batuta Menunggu Hari

Pemprov Kaltim akan menggelar groundbreaking pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x125 MW di KEK MBTK dalam waktu dekat.
Pelabuhan Maloy/Bisnis
Pelabuhan Maloy/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemprov Kaltim akan menggelar groundbreaking pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x125 MW di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan dalam waktu dekat.

Pasalnya, Pemprov Kaltim berhasil menemukan investor untuk membangun pembangkit listrik di kawasan ekonomi khusus tersebut, yakni PT Moa Maju Kurnia Utama dan PT PLN. Pembangkit listrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 82 hektare.

Pembangunan pembangkit listrik ini untuk mendukung kawasan industri Maloy. Harapannya, kehadiran pembangkit listrik ini  juga memacu minat para investor untuk menginvestasikan dana mereka ke Maloy.  "Itu harapan Pak Gubernur," jelas Kabag Kehumasan Biro Humas Setprov Kaltim Hendro Prasetyo dalam pernyataan resminya, Senin (10/4/2017).

Sesuai misi awal, pembangkit listrik itu akan menopang kegiatan operasional pabrik-pabrik yang akan segera dibangun. Selain kepastian ketersediaan sumber listrik, saat ini juga tengah dibangun pelabuhan CPO.

Presiden Joko Widodo  telah menyetujui pembangunan pelabuhan multipurpose atau multi fungsi bekerjasama dengan Pelindo IV. Sementara Kementerian Perindustrian bersiap membangun tangki timbun crude palm oil (CPO).

Jika semua sarana ini terwujud, perkembangan ekonomi masyarakat Kaltim, khususnya di wilayah Kutai Timur juga akan meningkat. "Kesejahteraan rakyat pun pasti meningkat. Tenaga kerja juga akan lebih banyak terserap," sambungnya.

Sebelumnya, pemprov telah meresmikan pabrik pengolahan singkong dan pisang di KEK MBTK. Untuk pabrik singkong, hasil olahan yang diproduksi adalah tapioka yang selanjutnya dapat diolah menjadi produk turunannya, yaitu etanol.

“Gubernur sangat berharap Maloy  menjadi salah satu pembangkit pertumbuhan ekonomi Kaltim berbasis kekuatan sumber daya terbarukan atau renewable resources," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper