Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibukota Dipindah dan Ini Posisi Jakarta, Kata Kepala Bappenas

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menuntaskan kajian mengenai pemindahan ibu kota negara sebelum 2019. Namun, DKI Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan usai menerima gelar adat kehormatan Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku, di Ambon, Maluku, Jumat (24/2)./Antara-Embong Salampessy
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan usai menerima gelar adat kehormatan Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku, di Ambon, Maluku, Jumat (24/2)./Antara-Embong Salampessy

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menuntaskan kajian mengenai pemindahan ibu kota negara sebelum 2019. Namun, DKI Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian.

Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan alasan utama dari pemindahan ibu kota negara adalah beban DKI Jakarta dan Pulau Jawa secara umum sudah terlalu berat serta perlunya menyeimbangkan perekonomian ke luar Jawa.

Kepala Negara, lanjutnya, telah memberikan lampu hijau pengkajian tersebut. “Yang pindah adalah pusat pemerintahan. Administrasi pemerintahannya. Jakarta tetap diposisikan sebagai pusat bisnis dan keuangan di Indonesia,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/4/2017).

Adapun, Pemerintah membuka kemungkinan penetapan pemindahan ibu kota pada 2019. “[Kami] secepatnya [menyelesaikan kajian]. Tahun 2019 mungkin penetapannya saja. Tapi kan tidak mungkin dalam waktu pendek membangunnya,” kata Bambang.

Dia menambahkan, salah satu kota yang dikaji adalah Palangkaraya, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Pasalnya, kata Kepala Bappenas, kota-kota di Pulau Kalimantan cenderung mennjadi pilihan karena tidak rawan gempa. “Ya intinya kami tetap melihat semua opsi. Pokoknya di luar Jawa.”

Dia menuturkan Pemerintah ingin membangun kota dari nol, bukan kota yang secara administratif sudah sangat memadai. Untuk itu, Pemerintah nanti akan banyak melakukan pembangunan seperti berisi kantor dan tempat tinggal presiden serta kementerian-kementerian untuk menjadi pusat pemerintahan.

Meski demikian, dia menekankan pemindahan ibu kota tidak akan membebani anggaran negara. “Berapa lamanya tergantung skema pembiayaan yang sedang dilakukan. Kami pakai skema yang tidak memberatkan APBN.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper