Kabar24.com, JAKARTA – Setidaknya 36 orang terbunuh dan lebih dari 100 terluka dalam serangan bom di dua gereja Kristen koptik di Mesir pada Minggu (9/4/2017).
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang terjadi sebelum hari raya Paskah dan rencana kunjungan Paus Francis ke Mesir itu.
Kementrian Kesehatan Mesir , seperti dilansir Reuters, menyatakan tragedi bom pertama terjadi Tanta, sebuah kota di delta sungai Nil, kurang dari 100 km dari Kairo, yang menewaskan setidak 25 orang dan melukai setidaknya 78 orang.
Yang kedua terjadi hanya beberapa jam setelahnya, dilakukan oleh pengebom bunuh diri di Alexandria, menewaskan 11 orang, termasuk tiga petugas kepolisian, dan melukai 35 orang.
Paus Tawadros, yang menghadiri misa di Katedral Saint Mark, masih di gedung pada saat ledakan tetapi tidak terluka, lansir Kementrian Dalam Negeri.
Ribuan orang berkumpul di luar gereja di Tanta tak lama setelah ledakan itu, beberapa mengenakan hitam, menangis, dan menggambarkan adegan pembantaian.
"Ada darah di seluruh lantai dan tubuh bagian tersebar," kata seorang wanita Kristen yang berada di dalam gereja.
"Ada ledakan besar di aula. Api dan asap memenuhi ruangan dan luka yang sangat parah," kata wanita Kristen yang lain, Vivian Fareeg.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Perdana Menteri Sherif Ismail dijadwalkan untuk mengunjungi situs Tanta pada hari Minggu dan Sisi telah memerintahkan pertemuan dewan pertahanan nasional darurat.