Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pencurian Berkas Pilkada : Kasubag Humas MK Jadi Tersangka

Polisi kembali menetapkan satu orang sebagai tersangka terkait dugaan kasus pencurian berkas sengketa pilkada dari gedung Mahkamah Konstitusi.
Juli Etha Ramaida Manalu
Juli Etha Ramaida Manalu - Bisnis.com 27 Maret 2017  |  16:50 WIB
Pencurian Berkas Pilkada : Kasubag Humas MK Jadi Tersangka
Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat (tengah) didampingi Wakil Ketua MK Anwar Usman (kanan) dan Sekjen MK Guntur Hamzah menyampaikan keterangan kepada awak media tentang penanganan perselisihan hasil Pilkada di gedung MK, Jakarta, Senin (27/2). - Antara/M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA - Polisi kembali menetapkan satu orang sebagai tersangka terkait dugaan kasus pencurian berkas sengketa pilkada dari gedung Mahkamah Konstitusi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya membenarkan hal ini. Menurutnya, satu orang tersebut adalah mantan Kasubag Humas MK yang berinisial RH. RH telah ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (25/3/2017) lalu.

RH dipecat beberapa waktu lalu bersama tiga orang lainnya termasuk dua orang satpam.MK E dan S pasca terjadinya kasus kehilangan berkas.

"Iya [ sudah ditetapkan tersangka] pada 25 Maret," jelas Argo, Senin (27/3/2017).

Menurut Argo, saat ini polisi masih terus menggali terkait motif dibalik permintaan RH kepada E dan S untuk mengambil sejumlah berkas, termasuk berkas sengketa Pilkada Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua. E dan S merupakan dua orang satpam MK yang sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ini.

Sejauh ini, polisi mendapatkan informasi bahwa permintaan mencuri sejumlah berkas itu diberikan RH untuk menolong temannya. Belum diketahui siapa teman yang dimaksud.

Argo juga menegaskan, bahwa berkas yang dicuri hanyalah berkas sengketa Pilkada Kabupaten Dogiyai.

"Cuma Dogiyai saja. [Berkas] yang lain dikembalikan," jelas Argo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

mahkamah konstitusi
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top