Bisnis.com, -- Pihak berwenang Belarus menahan ratusan orang pada hari Sabtu saat mencoba mengadakan protes jalanan di ibukota Minsk.
Aksi Protes dilakukan karena meningkatnya kemarahan publik atas terpuruknya standar hidup dan tidak populernya kebijakan pajak bagi mereka yang menganggur.
Para pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan-slogan ditangkap. Banyak dari mereka dipukuli, bersama dengan orang yang lewat dan setidaknya 10 wartawan
Seorang wartawan Reuters melihat ratusan polisi dikerahkan untuk memblokir alur akses ke alun-alun di mana protes itu berlangsung. Selain itu stasiun metro terdekat ditutup dan tiga meriam air terus siaga.
Polisi sebelumnya juga menggerebek kantor Vesna-96, kelompok oposisi, dan menahan sekitar 60 aktivis, meskipun mereka kemudian dibebaskan, kata Vesna-96.
Demonstrasi yang terjadi Sabtu ini sebagai bagian dari gelombang protes yang dilakukan sejak Februari. Konsidi ini menimbulkan tantangan terbesar bagi Presiden Alexander Lukashenko. Lukashenko sendiri telah memerintah negara bekas Soviet dengan tangan besi selama hampir seperempat abad.
Belarus masuk dalam resesi selama dua tahun terakhir, menderita efek knock-on dari penurunan ekonomi di Rusia dan penurunan tajam harga minyak.
Pemicu kerusuhan tersebut adalah pajak atas warga negara yang bekerja kurang dari 183 hari setahun, yang dikenal sebagai hukum terhadap "parasit sosial". Belarusia mengatakan pajak itu secara tidak adil menghukum mereka tidak dapat menemukan pekerjaan.
Lukashenko telah menangguhkan aturan pajak naum reaksi protes terus berlangsung.