Bisnis.com, JAKARTA— PricewaterhouseCoopers LLP (PwC) menyebutkan, sekitar 30% pekerjaan di Inggris berpotensi diisi oleh robot dalam 15 tahun ke depan.
Namun demikian, PwC dalam laporanya menegaskan bahwa fenomena itu tidak seutuhnya mendatangkan kerugian bagi manusia. Lembaga tersebut memprediksi bahwa tingkat produktivitas nasional akan meningkat dan menciptakna kantong-kantong lapangan kerja baru di tengah proses otomatisasi itu.
“Proses otomatisasi menggunakan robot memang akan menghilangkan beberapa pekerjaan manusia. Namun, hal itu justru akan mengaktifkan beberapa sektor yang membuat pekerjaan manusia memiliki nilai, kreatifitas dan manfaat yang lebih tinggi,” kata Kepala ekonom Pwc John Hawksworth, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (25/3/2017).
Kehadiran robot juga akan meningkatkan produkstivitas yang selama ini menjadi problematika yang melanda Inggris selama sedekade terakhir.
Dalam hal ini, transportasi dan manufaktur diperkirakan menjadi sektor yang paling besar menggunakan robot pada 15 tahun ke depan. Sementara itu, sektor pendidikan, kesehatan dan pekerjaan sosial akan yang paling sedikti menggunakan robot, karena level pekerjaan yang relatif sulit untuk melakukan otomatisasi.
Sebelumnya, Bank of England (BoE) telah melihat potenesi masalah yang akan timbul akibat kemajuan teknologi selama 15 tahun ke depan. Kepala Ekonom BoE Andrew Haldane memperkirakan 15 juta lapangan pekerjaan bagi manusia akan hilang akibat proses otomatisasi.
Laporan PwC ini juga menyebutkan, kaum laki-laki akan lebih berisiko terdampak negatif oleh kehadiran robot di dunia kerja daripada perempuan. Para laki-laki yang memiliki tingkat pendidikan rendah akan menjadi yang paling rawan terdampak negatif.