Bisnis.com, MALANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Effendy menegaskan kabar adanya soal-soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) bocor di sejumlah daerah adalah "hoax" alias tidak benar.
"Kami sudah turun ke daerah yang terindikasi ada kebocoran soal. Kepala sekolah di daerah yang disinyalir ada kebocoran soal USBN (Kabupaten Tegal) sudah mengkonfirmasi yang bocor bukan soal USBN, tapi soal lain. Namanya orang iseng ya bisa saja dan kami tidak tahu itu soal apa," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Malang, Jawa Timur, Rabu.
Mendikbud menegaskan hal itu usai menjadi pembicara kunci dalam Uji Publik Rancangan Undang Undang (RUU) Sistem Perbukuan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome.
Oleh karena itu, lanjutnya, kalau ada yang bilang soal USBN bocor itu tidak benar. Dan, jika sampai hal itu terjadi, Muhadjir tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.
"Saya janji kalau ada kebocoran soal dan itu dilakukan oleh oknum guru, saya tidak akan mentoleransi lagi, pasti ada sanksi berat," tegas Muhadjir.
Pada kesempatan itu, Mendikbud juga menyatakan keheranannya karena selama ini tidak ada ujian yang berstandar nasional, sehingga pelaksanaan USBN tahun ini merupakan yang pertama kalinya, sehingga jika masih ada kekurangan dan ketidaksempurnaan pelaksanaan perlu dimaklumi.
"Saya baru tahu kalau tahun-tahun sebelumnya di Tanah Air ini tidak ada ujian yang berstandar nasional (USBN). Kalau selama ini ada soal yang bocor karena tidak adanya standar nasional, meski bocornya soal hanya di wilayah tertentu," ujarnya.
Lebih lanjut, Mendikbud mengatakan jika ada guru yang membocorkan soal-soal ujian, guru bersangkutan tidak hanya bakal menerima sanksi, namun yang tidak mereka sadari, mereka sudah mengajarkan ketidakjujuran yang dimulai dari sekolah.
Adanya ketidakjujuran sejak dini, kata mantan Rektor UMM itu, akan sulit memotong generasi koruptor. "Kita, termasuk guru pasti menginginkan anak didiknya tumbuh dan berkembang sebagai jiwa-jiwa yang jujur dan tidak koruptur agar lebih baik dari generasi yang sekarang," paparnya.
Demikian juga dengan guru, semua substansi dan kisi-kisi harus diajarkan pada siswa. "Selama ini siswa sering mengeluh banyak materi yang belum diajarkan, tetapi sudah keluar di soal-soal ujian, itu tidak boleh dan dosa, karena materinya belum diajarkan," ujarnya.