Kabar24.com, JAKARTA - Wakil putra mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman meninggalkan negaranya pada Senin (13/3/2017) menuju ke Amerika Serikat untuk sebuah kunjungan yang melibatkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Keterangan tersebut disampaikan oleh istana negara Arab Saudi dalam pernyataan tertulis yang kemudian diberitakan oleh kantor berita setempat, SPA.
Pertemuan tersebut akan menjadi yang pertama antara pangeran terkuat dalam keluarga Raja Salman bin Abdulaziz, dengan Presiden Amerika Serikat sejak Trump pindah ke Gedung Putih pada Januari lalu.
Pangeran Mohammad bin Salman saat ini menjadi kepala perencana reformasi ekonomi di Arab Saudi.
Pihak istana Arab Saudi mengatakan, bahwa kunjungan kerja akan dimulai pada Kamis (16/3/2017), namun tidak memberi keterangan lebih jauh.
Raja Salman, penguasa dari negara pengekspor minyak terbesar di dunia, saat ini tengah berada di Jepang sebagai bagian dari tur Asia yang akan berlangsung selama satu bulan penuh.
Raja Salman ingin membangun hubungan baik dengan negara-negara di kawasan yang dalam beberapa tahun terakhir tumbuh menjadi pengimpor besar minyak mentah dari Arab Saudi. Dia juga akan mempromosikan peluang investasi di negaranya, termasuk penjualan sebagian saham raksasa minyak milik negara, Aramco.
Trump sendiri telah menghubungi Raja Salman melalui sambungan telepon beberapa saat setelah resmi menjabat sebagai presiden. Dalam perbincangan itu, dia sepakat untuk mendukung pembentukan sejumlah zona aman di Suriah dan Yaman, demikian keterangan dari Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, pangeran telah bertemu dengan kepala eksekutif bank Citigroup, Michael Corban, di Riyadh pada Ahad untuk membicarakan peluang investasi di dalam maupun di luar negeri, demikian laporan dari SPA.