Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Masuk ke Pesawat, Satu Keluarga Malaysia Dilarang Tinggalkan Korut

Satu keluarga asal Malaysia telah dicegat memasuki pesawat yang hendak membawa mereka pulang ke negeri asalnya dari Korea Utara, Rabu (8/3/2017) kemarin.
Bendera Malaysia/Istimewa
Bendera Malaysia/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Satu keluarga asal Malaysia telah dicegat memasuki pesawat yang hendak membawa mereka pulang ke negeri asalnya dari Korea Utara, Rabu (8/3/2017) kemarin.

Sebuah posting Facebook dari seseorang bernama Kamil Ghazali mengaku bahwa sepupunya, Iza Karmila Ramli, beserta suami sang sepupu dan tiga anak mereka adalah termasuk orang-orang Malaysia yang dicegah meninggalkan korea Utara oleh pihak berwenang negara itu sewaktu mereka hendak masuk pesawat yang sedianya membawa mereka pulang ke Malaysia.

"Sepupu saya, Iza Karmila, suaminya, dan tiga anak mereka telah dicegah meninggalkan Korea Utara. Mereka dihentikan tepat sebelum boarding (naik ke) pesawat untuk pulang ke negeri mereka," kata dia dalam posting di Facebook yang dia juduli "Tahanan".

Kamil meminta teman-temannya dan warga Malaysian mendoakan keselamatan keluarga sepupunya itu yang ditahan Korea Utara.

"Semoga mereka dilindungi oleh Allah dan kembali dengan selamat."

Diketahui kemudian Iza Karmila adalah istri dari Mohd Nor Azrin Md Zain, pejabat kedutaan besar Malaysia di Pyongyang, demikian New Straits Times.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper