Bisnis.com,JAKARTA — PT Mega Central Finance menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mikro pada tahun ini bisa mencapai Rp50 miliar.
Direktur Utama PT Mega Central Finance (MCF) Wiwie Kurnia mengklaim target penyaluran KUR mikro sebesar Rp50 miliar di tahun ini lebih besar jika dibandingkan tahun lalu. menurutnya, KUR yang disalurkan pada tahun lalu masih cenderung kecil, tetapi dia enggan untuk menyebutkan nilai KUR yang telah disalurkan.
“Tahun lalu, KUR yang disalurkan memang belum terlalu besar, karena kami masih penyesuaian sistem. Akan tetapi, kami harapkan penyaluran KUR di tahun ini bisa lebih baik,” kata Wiwie kepada Bisnis, Senin (6/3/2017).
Dia mengatakan, realisasi KUR pada tahun lalu belum optimal, lantaran perseroan baru menjalankan program tersebut menjelang akhir 2016. Menurutnya, pihaknya membutuhkan proses yang cukup panjang untuk memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan pemerintah kepada lembaga jasa keuangan yang ingin menjadi penyalur KUR.
Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi antara lain adalah sinkronisasi sistem teknologi dan informasi dengan sistem informasi kredit program (SIKP) di komite KUR, dan bergabung dalam keanggotaan sistem informasi data (SID) di Bank Indonesia.
Selain MCF, pemerintah juga telah menunjuk tiga multifinance lainnya untuk menjadi penyalur KUR, yaitu PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance), PT Federal International Finance (FIF Group), dan PT BCA Finance.
Dari keempat multifinance tersebut, baru MCF, dan Adira Finance yang telah resmi menjadi penyalur KUR. Adapun, dua perusahaan pembiayaan lainnya masih belum menjadi penyalur KUR, karena belum menuntaskan sinkronisasi SIKP dan SI
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan pihaknya akan segera mengadakan koordinasi dengan perusahaan pembiayaan penyalur KUR untuk mengevaluasi kendala-kendala yang dialami dalam pelaksanaan program tersebut.
Akan tetap dia menilai faktor utama yang menyebabkan penyaluran KUR belum optimal disebabkan tahun lalu merupakan tahun pertama pelaksanaan program KUR oleh perusahaan pembiayaan, sehingga masih dibutuhkan penyesuaian.
“Berbeda dengan bank yang sudah berpengalam dalam penyaluran KUR, bagi perusahaan pembiayaan ini merupakan hal baru. Namun, kami akan tetap minta gambaran dari para pelaku usaha terkait kendala yang dialami,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menilai pelaksanaan program KUR oleh multifinance belum berjalan optimal, lantaran para pelaku masih memilah-milah nasabah yang dinyatakan layak mendapatkan fasilitas kredit mikro sebagaimana arahan pemerintah.