Bisnis.com, PASURUAN — Pemkab Pasuruan, Jawa Timur, membangun terus membangun embun untuk mencegah banjir selain untuk memenuhi kebutuhan pengairan sawah.
Embung yang segara dibangun, yakni Embung Welulang yang terletak di Desa Welulang, Kecamatan Lumbang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan Hanung Widya Sasangka mengatakan pengerjaan fisik embung tersebut dibiayai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (PU-PERA), sedangkan untuk pembebasan tanah dibebankan pemkab setempat.
“Semua biaya pembangunan fisik bersumber dari APBN, sedangkan untuk kegiatan pembebasan lahan merupakan tanggung jawab kami,” katanya di Pasuruan, Senin (6/3/2017).
Pembebasan lahan untuk Proyek Embung Welulang sudah selesai dengan menyerap anggaran Rp 3 muliar lebih yang bersumber dari APBD Kabupaten Pasuruan 2016.
Total luasan lahan untuk pembangunan Eembung Welulang mencapai 5 hektar. Proyek tersebut dalam tahap pemantaban DED (detailed engineered design) dan pengadaan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas.
Dengan dibangunnya Embung Welulang, maka total embung di Kabupaten Pasuruan menjadi tujuh,, yakni Embung Binting di Sukorejo, Embung Kertosari di Purwosari, Embung Kedung Banteng, Rembang, Embung Kalisat II Rembang, Embung Krikilan, Kejayan, serta Embung Sanganom di Kecamatan Nguling.
Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf menegaskan dengan banyaknya jumlah embung maka akan berdampak positif bagi kesejahteraan warga, terutama dalam pemenuhan kebutuhan air baku di daerah kering.
Untuk itu, menyampaikan terima kasih pada warga yang rela menjual lahannya demi pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.
Dengan adanya embung, maka maka saat hujan dapat berfungsi untuk menyimpan air sehingga dapat dimanfaatkan saat muysim kemarau. Keberadaan embung juga dapat bermanfaat untuk mengurangi resiko banjir.
Keberadaan embung, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga karena dapat berfungsi sebagai objek wisata dan kolam pancing besar. Karena itulah, Pemkab Pasuruan menebar 25.000 ekor ikan sepat dan mujaer di Embung Kalisat sehingga dapat dijadikan sebagai area memancing bagi masyarakat sekitar.
"Embung selain untuk kebutuhan pertanian, juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata memancing atau kegiatan yang lainnya,” ujarnya.
Embung juga sebagai rekreasi warga, terutama anak-anak. Mereka rupanya juga senang dengan adanya embung dengan berenang di sana.
“Meki begitu, saya minta pada orang orang tua untuk tetap mengawasi anak-anaknya yang berenang di embung karena kedalamannya mencapai 7 meter. Kalau bisa jangan ke embung untuk berenang karena berbahaya bagi anak-anak," ujarnya.