Bisnis.com, SIAK - Asian Agri, perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia secara berkesinambungan mengembangkan beragam potensi ekonomi desa melalui program tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Head Sustainability & CSR Asian Agri, Welly Pardede mengatakan salah satu yang sudah dikembangkan secara adalah program integrasi sapi dan kelapa sawit, namun perusahaan juga tetap menemukan bentuk pengembangan usaha-usaha ekonomi lain yang dapat diterapkan masyarakat petani sebagai sumber tambahan pendapatan di desanya.
“Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan program dana ikan bergulir kepada petani ikan SP5 Desa Bukit Agung Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak,” ujarnya dalam keterangan tertulis hari ini (28/2).
Welly mengatakan Asian Agri sudah memberikan bantuan bibit ikan lele kepada sejumlah petani pada 25 Februari lalu. Untuk pembinaan, perusahaan menggandeng kalangan akademisi dari Universitas Lancang Kuning.
Dia mengatakan program tersebut sudah dirilis sejak tahun 2009, dan saat ini sudah melakukan pengguliran sebanyak 6 kali.
“Program bantuan dana ikan bergulir ini merupakan salah satu langkah untuk mempersiapkan petani menghadapi masa replanting dimana penggulirannya sudah dilakukan sejak tahun 2009 dan jumlah penerima manfaat sudah mencapai enam puluh satu orang," ujar Welly.
Sementara itu, Juhana, petani ikan yang menerima bantuan tersebut mengatakan dana bergulir tersebut mampu meningkatkan skala usaha ternak lele yang sudah digeluti sejak lama. Dia mengatakan budidaya ternak lele sudha dilakukan sejak 2007 sebagai usaha tambahan sembari menunggu program replanting sawit.
Riaman, pengurus KUD Sumber Rejeki SP5 menyebutkan, perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri yang sudah memberikan dana bergulir ini sejak tahun 2009. Berlatarbelakang besarnya biaya pakan ikan, Asian Agri hadir memberikan solusi pinjaman dana bergulir.