Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA BANTEN 2017: Warga Tangsel Lebih Tertarik Isu Pilkada Banten

Sejumlah warga Tangerang Selatan lebih tertarik menyaksikan dari televisi debat final calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditayangkan secara langsung malam ini, Jumat (10/2/2017).
Cagub Banten Rano Karno (kedua kiri) melakukan salam komando dengan Cagub Banten Wahidin Halim (kedua kanan) disaksikan Cawagub Embay Mulya Syarief (kiri) dan Andika Hazrumy (kanan) usai Rapat Pleno terbuka di Kantor KPUD Banten di Serang, Senin (24/10). /Antara
Cagub Banten Rano Karno (kedua kiri) melakukan salam komando dengan Cagub Banten Wahidin Halim (kedua kanan) disaksikan Cawagub Embay Mulya Syarief (kiri) dan Andika Hazrumy (kanan) usai Rapat Pleno terbuka di Kantor KPUD Banten di Serang, Senin (24/10). /Antara

Bisnis.com, TANGSEL-Sejumlah warga Tangerang Selatan lebih tertarik menyaksikan dari televisi debat final calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditayangkan secara langsung malam ini, Jumat (10/2/2017).

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub dan Cawagub) DKI, sesuai nomor urutnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat; dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Mereka sangat antusias dan bersemangat untuk menyaksikan siaran langsung debat tersebut, walaupun sebenarnya bukan sebagai peserta pencoblosan memilih pimpinan DKI Jakarta periode 2017-2022.

Karena secara administratif identitas dirinya, sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah warga Kota Tangerang Selatan. Namun, mereka bersemangat karena kali ini pemilihan umum kelapa daerah (Pilkada) DKI mamang cukup menarik.  

Salah seorang diantaranya adalah Ahmad Sunardi, warga Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan bersama rekan-rekannya akan menyaksikan dari televisi, debat ketiga Cagub dan Cawagub DKI.

“Kami nonton bareng debat Cagub dan Cawagub DKI, pada  malam ini, yang disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi. Tetapi, pada 15 Februari 2017 ke TPS untuk coblos Cagub dan Cawagub Banten,” katanya, Jumat (10/2/2017).

Beberapa warga Tangsel yang bersemangat akan menyaksikan siaran langsung debat Cagub dan Cawagub DKI itu jelas tidak mempunyai hak untuk mencoblos salah satu gambar calon itu di tempat pemungutan suara (TPS).

Mereka punya “panggung” sendiri sesuai dengan KTP-nya, karena Pilkada serentak secara nasional pada 15 Februari 2017 itu juga termasuk pemilihan Cagub dan Cawagub Provinsi Banten.

Pilkada Provinsi Banten hanya diikuti dua pasang Cagub dan Cawagub yang bertarung yaitu Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief.    

Pasangan Wahidin-Andika diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Sedangkan Rano-Mulya didukung PDI-Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Adapun diantara isu terkait Pilkada Banten seputar Rano Karno sebagai petahana dan kiprahnya selama menjabat Wagub, kemudian menjadi Gubernur setelah Ratu Atut Chosiyah, berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara Andika Hazrumy, Cawagub pasangan Wahidin adalah putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, sehingga dianggap pelanjut dinasti keluarga Atut, yang kini beberpa posisi penting di pemerintahan daerah kabupaten dan kota serta provinsi Banten diisi oleh adik, ipar dan kerabatnya.

Karena itulah Pilkada Provinsi Banten nyaris tidak ada gregetnya di wilayah Tangsel. Banyak warga yang apatis, tidak peduli siapa pun yang bakal terpilih, karena sudah dapat ditebak siapa pemenangnya.

Warga yang kurang peduli terhadap pelaksanaan Pilkada Provini Banten, antara lain, jika ditelisik lebih lanjut adalah mereka yang secara administratif merupakan warga Tangsel, namun bekerja dan meniti karir di DKI Jakarta.

Terlebih para pendatang yang secara fisik menjadi warga Tangsel, karena memiliki rumah dan tinggal di Tangsel, tetapi identitas diri dan keluarganya, yakni KTP dan Kartu Keluarga (KK), masih mempertahankan miliknya yang lama yaitu KTP DKI Jakarta.

Kelompok masyarakat yang terakhir inilah yang paling tidak peduli dengan Pilkada Provinsi Banten. Mereka lebih tertarik mengikuti perkembangan Pilkada Provinsi DKI, yang suhu politiknya cukup panas hingga menjadi isu nasional. 

Pilkada DKI Jakarta memilih gubernur yang kedudukannya setara dengan menteri, mengingat Jakarta sebagai Ibu Kota yang menjadi pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahkan Pilkada kali ini ada isu suku, ras, agama dan antar golongan, yang menyasar Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, baik karena latar belakang pribadi maupun ucapannya yang telah memancing reaksi kemarahan sebagian umat Islam.

Menariknya lagi, ketiga pasang Cagub dan Cawagub DKI Jakarta periode 2017-2022 merupakan representasi para elit politik negeri ini, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Demikianlah beberapa fakta yang tidak ditemukan pada Pilkada Provinsi Banten, sehingga sebagian masyarakat Kota Tangsel kurang tertarik mengikuti perkembangan perpolitikan di daerahnya sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper