Kabar24.com, JAKARTA--- Sebanyak 16.000 personil akan diturunkan guna mengamankan jalannya pemungutan suara pada 15 Februari 2017.
Seluruh personil ini akan mengawal jalannya keamanan pemilihan kepala daerah di wilayah Jakarta dan Banten.
"Ada 16 ribu personil kita. Nanti dibantu linmas juga," sebut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rabu (8/2/2017).
Salah satu sasaran pengamanan dalam gelaran pesta rakyat ini adalah tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar.
Menurut Argo, pada 15 Februari nanti akan ada sekitar 23 ribu TPS yang diamankan. ke 23 ribu TPS tersebut terdiri atas sekitar 13 ribu TPS di Jakarta dan lebih dari 10 ribu TPS di Banten.
Argo menambahkan, dalam melaksanakan pengamanan, kepolisian akan menerapkan pola tersendiri. Namun, dia enggan menjelaskan seperti apa persisnya pola yang akan diterapkan oleh pihaknya. Yang pasti, katanya, keamanan pemilu akan semakin terjaga dengan adanya pengamanan dan panitia pemilu di tiap-tiap TPS.
"Tentu kita punya pola tersendiri untuk mengamankan TPS itu. Selain kepolisian, ada panitia pemilu yang tiap TPS ada di situ. Ada saksi, ada KPPS, semua sudah kita koordinasikan," tambahnya.
Dia melanjutkan, pengamanan tidak hanya akan berlangsung selama di TPS tetapi juga akan berlanjut hingga surat suara diserahkan kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK).
"Nanti setelah pencoblosan, kita kirim ke PPK. Di PPK akan kita jaga jangan sampai ada kejadian yang tidak kita inginkan," pungkasnya.
Selain itu, Argo menambahkan, para Kapolres di masing-masing daerah pemungutan suara juga telah melakukan tindakan pencegahan dengan memetakan TPS-TPS yang dianggap rawan baik rawan bencana seperti banjir atau tanah longsor juga TPS yang dekat dengan rumah para paslon atau tempat ibadah.
"Itu perlu kita intensifkan. Ada rumus sendiri. Misalnya 2 polisi 4 linmas. Selain itu juga ada beberapa petugas kepolisian yang stand by dan ada juga yang patroli. Semuanya tercover dan seandainya masyarakat butuh bantuan, kita siap siaga ," paparnya.
