Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PORTOFOLIO BERKSHIRE: Warren Buffett Beli Saham US$12 Miliar Pasca Pilpres AS

Miliuner Warren Buffett telah menambah potfolio sahamnya di Berkshire Hathaway Inc. dengan nilai yang besar pasca pilpres AS pada 8 November.
Warren Buffet./.memolition.com
Warren Buffet./.memolition.com

Bisnis.com, JAKARTA – Miliuner Warren Buffett telah menambah potfolio sahamnya di Berkshire Hathaway Inc. dengan nilai yang besar pasca pilpres AS pada 8 November lalu.

“Kami telah membeli saham biasa (common stocks) senilai US$12 miliar sejak pilpres,” katanya dalam satu wawancara, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 31/1/2017).

Meski demikian, ia tidak menginformasikan surat-surat berharga yang ia pilih.

Dalam wawancaranya, ia hanya mengatakan bahwa Berkshire memiliki saham dalam sejumlah maskapai penerbangan terhitung sejak 30 September.

Pada November, Berkshire mengungkapkan kepemilikan sahamnya di American Airlines Group Inc., Delta Air Lines Inc., dan United Continental Holdings Inc. pada akhir kuartal ketiga.

Buffett yang berlaku sebagai komisaris, direktur utama, dan pemegang saham terbesar di Berkshire pada bulan yang sama mengatakan bahwa Berkshire juga membeli saham di Southwest Airlines Co. sejak 30 September.

Menurutnya, sebagian besar keputusan pembelian saham oleh Berkshire ada di tangannya.

Pembelian dengan nilai sebesar itu menunjukkan peningkatan aktivitas untuk Omaha, basis area perusahaan tersebut. Selama sembilan bulan pertama tahun lalu, perusahaan membeli saham senilai US$5,2 miliar serta menjual saham senilai US$20 miliar menurut aturan yang berlaku.

Adapun pada 2015, Berkshire membeli surat berharga senilai US$10 miliar.

Pergerakan saham global mengalami reli setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS pada November, di saat investor berspekulasi bahwa kebijakan partai Republik akan merangsang ekonomi.

Akan tetapi, sentimen tersebut kemudian mereda di tengah gejolak pasar setelah Trump mengeluarkan perintah imigrasi yang menimbulkan kekhwatiran bahwa pemerintah baru dapat melancarkan kebijakan isolasionis sehingga membayangi agenda pro-pertumbuhan.

Saham perusahaan penerbangan AS kemarin merosot seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa larangan bepergian Trump dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim akan menyebabkan lebih banyak pembatasan penerbangan.

Buffett sendiri mendukung Hillary Clinton dalam kancah pilpres AS. Meski demikian, ia telah menyatakan optimismenya atas prospek jangka panjang ekonomi AS, tidak peduli siapapun yang menang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper