Kabar24.com, JAKARTA--Seorang pengacara dan penasehat Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi ditembak mati di bandara Yangon, Myanmar kemarin. Pria bernama Ko Ni tersebut ditembak di bagian kepala setelah kembali dari perjalanan ke Indonesia.
Seorang supir taksi yang berupaya mencegah penyerangnya juga tewas. Sebelumnya taksi itu berupaya melarikan diri dan mengalami cidera sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tersangka penembak sudah ditangkap, namun belum ada rincian tentang motif pembunuhan itu.
Kementrian Informasi mengatakan tersangka berasal dari Mandalay. Ko Ni adalah salah satu tokoh Islam ternama di negara yang mayoritasnya beragama Buddha tersebut. Dia merupakan pegiat mahasiswa pada masa pergolakan melawan rezim militer tahun 1988 lalu dan pernah menjadi tahanan politik. Setelah bebas, selain menjadi pengacara dia juga menjabat penasehat di NLD.
Akan tetapi dia mengkritik partai pimpinan Aung San Suu Kyi itu karena tidak menempatkan calon anggota parlemen beragama Islam dalam pemilihan umum 2015. Sebagai pengacara, dia mendirikan firma hukum, Laurel Law Firm bersama dua pengacara lainnya tahun 1995.
Mantan Ketua Jaringan Penasehat Hukum Myanmar, Kyee Mynt menegaskan Myanmar kehilangan 'wajah demokrasi'. "Merupakan kehilangan besar bagi kami bahwa Ko Ni tewas dibunuh. Dia merupakan wajah demokrasi di negara kami dan adalah kehilangan besar bagi kami," jelas Mynt yang merupakan kolega dekatnya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (30/1/2017).
Kelompok pegiat hak asasi Amensty International sudah mendesak penyelidikan yang mandiri atas pembunuhan Ko Ni.