Kabar24.com, BATAM - Sebanyak 18 jenazah TKI yang menjadi korban kecelakaan kapal di Johor Bahru, Malaysia, sudah ditemukan di perairan Bintan dan Batam sejak Jumat (27/1/2017).
"Jenazah yang ditemukan sudah 18 orang. Sebanyak 17 jenazah utuh dan satu jenazah hanya berupa potongan tubuh saja," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di Batam, Kepulauan Riau, pada Minggu (29/1/2017).
Dia mengatakan 14 jenazah ditemukan di perairan Bintan terdiri dari 12 laki-laki dan dua perempuan. Sementara yang ditemukan di Batam sebanyak empat jenazah semua laki-laki.
"Semua jenazah sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Kepri di Batam. Proses identifikasi sudah dilakukan," ujarnya.
Kapolda mengatatakan jika ada jenazah yang teridentifikasi, akan disampaikan ke publik dan berkoordinasi dengan BP3TKI Tanjungpinang untuk proses penyerhan pada pihak keluarga.
"Kami juga mengimbau agar jika ada masyarakat yang anggota keluarganya juga ke Malaysia dengan kapal itu agar melapor untuk diambil datanya. Kami sudah menyiapkan Posko Antemortem di RS Bhayangkara Batam," kata Sam.
Sam mengatakan, dari data KJRI Johor sudah ditemukan 33 korban di Mersing Johor. Sebanyak 25 ditemukan meninggal, sementara delapan dalam keadaan hidup. "Yang hidup satu laki-laki WN Malaysia, lima laki-laki WNI dan dua perempuan WNI," kata dia.
Untuk korban meninggal di Johor terdiri dari 17 orang laki-laki dan delapan perempuan. Delapan orang sudah teridentifikasi dan dipulangkan ke Indonesia.
"Total jumlah yang diemukan baik dalam kondisi hidup atau meninggal di Johor dan Kepri sebanyak 51 orang. Hingga saat ini belum bisa dipastikan jumlah penumpang pasti dalam kapal nahas itu," kata Sam.
Seperti diketahui pada 23 Januari 2017 Pukul 09.17 waktu setempat telah terjadi kecelakaan perahu pembawa calon TKI (panjang lebih kurang 18 kaki) di Tanjung Rhu, Mersing, Johor. Sejumlah jenazah dan korban selamat ditemukan di Johor.
Banyaknya korban ditemukan di Batam dan Bintan diduga karena saat ini memasuki musim angin utara sehingga jenzah terbawa arus hingga ke Kepri.