Kabar24.com, JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyayangkan pernyataan Fahri Hamzah soal buruh migran melalui akun media sosialnya.
Hal itu disampaikan anggota Dewan Syuro PKB Maman Immanulhaq di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
“Kami [PKB] punya prinsip kawan-kawan buruh migran adalah pejuang memperjuangkan keluarga dan devisa untuk negara,” ujarnya.
Maman sebagai anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga melihat pernyataan Fahri itu melanggar kode etik anggota dewan.
Tidak sepatutnya anggota Dewan, terlebih pimpinan DPR mengeluarkan pernyataan yang menyakiti rakyat.
MKD, dalam hal itu siap memroses bila ada aduan dari masyarakat.
Hingga saat ini, kata Maman, MKD belum melakukan komunikasi dengan Fahri terkait hal tersebut. Sebab, belum ada aduan masyarakat yang melaporkan.
“Saya rasa kalau masyarakat terutama dari Hong Kong itu melaporkan, saya rasa akan merespons secepatnya. Nanti dilihat, betul nggak itu dia, atau jangan-jangan itu admin,” kata Maman.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya tokoh masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial.
Adapun kicauan Fahri di Twitter yang menjadi viral adalah "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela."
Kicauan itu disiarkan pada 24 Januari 2017 pukul 16.14 WIB. Namun, tak lama tweet itu dihapus.
Fahri selanjutnya melalui Twitter menjelaskan, “Saya menyebut anak bangsa mengemis karena ada yang lebih ekstrem dijual dan diperbudak. Saya sebut istilah babu karena ada yang lebih ekstrem dibunuh dan disekap serta ditindak.”