Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizieq: Ada Jutaan Alternatif Rectoverso, Kenapa BI Pilih yang Palu Arit?

Imam Besar FPI Rizieq Shihab meminta pihak berwenang untuk segera menarik lembaran uang baru yang disebut memberi persepsi adanya logo palu arit.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab meminta pihak berwenang untuk segera menarik lembaran uang baru yang disebut memberi persepsi adanya logo palu arit./Bisnis-Juli Etha R.M.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab meminta pihak berwenang untuk segera menarik lembaran uang baru yang disebut memberi persepsi adanya logo palu arit./Bisnis-Juli Etha R.M.

Kabar24.com, JAKARTA - Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab meminta pihak berwenang untuk segera menarik lembaran uang baru yang disebut memberi persepsi adanya logo palu arit.

Hal ini disampaikan Rizieq di Polda Metro Jaya usai menjalani pemeriksaan selama sekitar 4 jam. Pemeriksaan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB dan Rizieq mendapat 23 pertanyaan.

"Makanya kita minta untuk segera menarik uang kertas baru dari pecahan Rp1.000 sampai Rp100.000 yang semuanya memberikan persepsi ada logo Palu arit PKI di mata uang kertas itu," katanya, Senin (23/1/2016).

Rizieq juga memprotes terkait pemilihan bentuk logo yang digunakan sebagai pengaman uang kertas pada lembar uang baru tahun emisi 2016. Dia mengemukakan ada banyak alternatif logo Bank Indonesia secara rectoverso yang bisa diterapkan pada lembar uang kertas baru.

"Sebetulnya, teknologi pengamanan uang kertas dengan rectoverso itu memiliki ribuan bahkan jutaan alternatif bentuk. Ini contohnya. Kan bentuknya bisa seperti ini, seperti ini, bisa jutaan bentuk. Yang jadi persoalan, kenapa Bank Indonesia memilih rectoverso dengan bentuk ini [mirip palu arit]," kata Rizieq sembari menunjukkan beberapa bentuk alternatif yang dimaksud.

Rizieq meminta agar pemerintah memberikan penjelasan terkait pemilihan logo yang disebut memberikan persepsi mirip logo palu arit. Dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat memfitnah atau menuduh.

"Saya diperiksa dalam rangka memberikan keterangan. Saya sampaikan bahwa saya tidak memfitnah dan mentuduh," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper