Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Dingin, Ancaman Baru Buat Anak-anak di Wilayah Krisis

Musim dingin dan temperatur sangat rendah menyelimuti seluruh Timur Tengah, sehingga mengancam jutaan anak yang terpengaruh oleh krisis di wilayah tersebut, kata Dana Anak PBB (UNICEF) pekan ini.
Tiga anak berjalan bersama saat mereka menghindar semakin jauh di wilayah kekuasaan pemberontak Aleppo, Suriah, Selasa (13/12). /REUTERS-Abdalrhman Ismail
Tiga anak berjalan bersama saat mereka menghindar semakin jauh di wilayah kekuasaan pemberontak Aleppo, Suriah, Selasa (13/12). /REUTERS-Abdalrhman Ismail

Kabar24.com, NEW YORK - Musim dingin dan temperatur sangat rendah menyelimuti seluruh Timur Tengah, sehingga mengancam jutaan anak yang terpengaruh oleh krisis di wilayah tersebut, kata Dana Anak PBB (UNICEF) pekan ini.

UNICEF menghadapi kesenjangan dana sebanyak US$38 juta saat lembaga itu berusaha menyediakan bantuan penyelamat nyawa, termasuk pakaian dingin, selimut dan pasokan musim dingin, buat anak-anak dan keluarga saat udara menggigit menyelimuti Timur Tengah, kata badan PBB tersebut di dalam satu pernyataan pers.

Udara sangat dingin dengan temperatur berada pada titik beku, topan dan salju tebal diperkirakan menimbulkan kesulitan buat semua keluarga yang terpengaruh oleh konflik di Suriah dan Irak. Mereka sudah berjuang untuk bertahan hidup dengan kondisi sangat minim.

Banyak keluarga telah meninggalkan rumah mereka akibat kerusuhan dan kini tinggal di berbagai kamp serta pusat penampungan sementara, dengan perlindungan minim dari serangan udara dingin yang menembus kulit.

"Bulan-bulan musim dingin bahkan lebih kejam buat anak-anak yang rentan di wilayah tersebut," kata Geert Cappelaere, Dirktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Mereka lemah akibat kekurangan perawatan kesehatan dan kekurangan gizi selama berbulan-bulan, dan menderita infeksi pernafasan serius akibat udara dingin. Jika mereka tak memperoleh bantuan, musim dingin dapat menjadi hukuman berat lain buat banyak di antara mereka," kata pejabat UNICEF itu.

Banyak keluarga sudah lelah akibat bertahun-tahun konflik, dipaksa pengungsian dan menganggur. Sumber keuangan mereka sudah terkuras, sehingga mereka tak bisa membeli pakaian dan bahan bakar untuk penghangat.

Pada musim dingin saat ini, UNICEF berencana menjangkau lebih dari 2,5 juta anak di Suriah, Irak, Jordania, Lebanon, Turki dan Mesir dengan memberi pakaian hangat, selimut hangat dan bantuan uang kontan buat banyak keluarga --banyak di antara mereka telah menyelamatkan diri dari konflik tanpa membawa harta mereka.

Reaksi musim dingin UNICEF memastikan bahwa anak-anak yang rentan di seluruh wilayah tersebut dan keluarga mereka memperoleh manfaat dari penghangat sekolah, pakaian hangat, seragam sekolah dan bantuan uang kontan.

Dukungan musim dingin adalah tambahan bagi program yang dilancarkan UNICEF di bidang kesehatan, gizi, air dan kebersihan, perlindungan dan pendidikan --yang dilanjutkan untuk menjangkau jutaan anak yang rentan di seluruh wilayah itu.

Berbagai upaya sudah diluncurkan untuk membagikan perangkat musim dingin, termasuk pakaian, syal, sarung tangan, sepatu dan selimut hangat, serta paket bantuan uang kontan.

Di Suriah, perangkat musim dingin telah dikirim buat hampir 50.000 anak, termasuk di tempat penampungan anak-anak dari Aleppo Timur. Sebanyak 95.000 anak di Lebanon diberikan penghangat sekolah.

Lebih dari 50.000 anak di Jordania menerima bantuan uang kontan untuk musim dingin. Di Irak, 38.000 anak dan 400 perempuan hamil atau ibu yang menyusui telah menerima pakaian musim dingin.

Namun keperluan melampaui dukungan. UNICEF baru menerima separuh dari US$82 juta dana yang sangat diperlukannya untuk membantu melindungi anak-anak yang rentan di seluruh wilayah tersebut dari serangan musim dingin, termasuk di daerah yang terkepung dan sulit dicapai.

Tanpa dana tambahan, UNICEF takkan bisa menyediakan tambahan pakaian musim dingin dan layanan penyelamat nyawa, sehingga lebih dari satu juta anak akan terancam udara dingin, tambah siaran pers itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper