Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Temukan Ular Warna Pelangi dan Kadal Mirip Naga di Kawasan Ini

Di antara temuan tersebut terdapat seekor ular berkepala warna pelangi dan kadal yang berwujud seperti naga, demikian laporan kelompok konservasi WWF, Senin (19/12/2016).
Ilustrasi: Sungai Mekong di kawasan Kamboja/Reuters-Chor Sokunthea
Ilustrasi: Sungai Mekong di kawasan Kamboja/Reuters-Chor Sokunthea

Kabar24.com, BANGKOK - Sebanyak 163 spesies baru ditemukan tim peneliti di kawasan Mekong Besar.

Di antara temuan tersebut terdapat seekor ular berkepala warna pelangi dan kadal yang berwujud seperti naga, demikian laporan kelompok konservasi WWF, Senin (19/12/2016).

WWF menengarai pembangunan cepat di kawasan tersebut dari waduk hingga pertambangan telah mengancam keselamatan kehidupan liar.

Penemuan tersebut dipublikasikan dalam sebuah laporan hari Senin, termasuk seekor cicak di Laos dengan kulit berwarna biru pucat dan sebuah spesies langka Pisang ditemukan di utara Thailand yang dalam kondisi kritis akibat merebaknya pembalakan hutan.

Jimmy Borah, Manajer WWF Mekong Besar bidang program Margasatwa Mekong mengatakan, spesies-spesies baru yang ditemukan di wilayah Mekong Besar menjadi pengingat bahwa masih ada harapan saat tingkat kepunahan meningkat dalam tingkat yang mengkhawatirkan.

"Wilayah Mekong Besar tetap mengingatkan kita bahwa masih banyak hal yang menakjubkan, area yang belum dijelajahi, yang membimbing kita pada penemuan-penemuan baru yang terjadi tiap tahun dan hal ini krusial untuk kita lindungi agar mereka tidak hilang," ujar Borah pada Reuters.

Mekong Besar menjadi rumah bagi sejumlah spesies yang terancam punah di dunia sekaligus pusat global bagi perdagangan margasatwa secara ilegal.

"Banyak kolektor mau membayar hingga ribuan dolar Amerika atau bahkan lebih untuk spesies yang paling langka atau yang paling terancam punah, bahkan sering kali membelinya di pasar satwa gelap wilayah tertentu," pungkasnya.

"Untuk menyelamatkannya, menjadi krusial bagi kita untuk meningkatkan penegakan hukum melawan perburuan dan menutup pasar hewan ilegal," kata Borah.

Bagian tubuh hewan langka maupun terancam punah termasuk tulang Harimau dan cula Badak dicari sebagai benda koleksi oleh sejumlah orang dan sering kali digunakan sebagai bagian dari pengobatan tradisional.

Pada bulan Juni, pihak berwenang suaka alam Thailand menyergap Kuil Harimau di sebelah barat Bangkok, yang menjadi situs atraksi populer bagi turis. Di sana mereka menemukan sejumlah anak Harimau yang mati, daging Harimau beku, kulit dan anak Harimau dalam toples, serta sejumlah spesies dilindungi lainnya.

Masih belum jelas mengapa Kuil Harimau menyimpan anak Harimau yang mati dan bagian tubuh lainnya, meski pun pihak berwenang sudah mengatakan kemungkinan hal tersebut digunakan sebagai pengobatan tradisional China.

Sebuah laporan dari WWF tahun 2016 menuliskan bahwa pada tahun 2020 populasi ikan, burung, amfibi, mamalia, dan reptil akan menurun sebanyak dua per tiga hanya dalam kurun waktu 50 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper