Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah 30 unit Hidran Umum untuk memenuhi kebutuhan layanan air bersih di lokasi-lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada hari Senin (12/12/2016).
Sebelumnya untuk memenuhi layanan air bersih baru termobilisasi sebanyak 11 mobil tangki air (MTA) dan 20 unit HU. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan, dalam kondisi darurat seperti pasca gempa di Aceh, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih juga sanitasi. Hal itu menjadi kebutuhan utama sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian," tuturnya saat meninjau kondisi pasca gempa di Aceh.
Kepala Satker Tanggap Darurat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Abdul Hakam mengatakan, seluruh armada dan peralatan yang telah berfungsi saat ini telah mensuplai 12 titik pengungsian untuk 13.290 pengungsi. Hakam mengatakan ke-30 HU tersebut akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian yang baru teridentifikasi.
"Telah terjadi peningkatan jumlah titik pengungsian yang semula 9 titik (10.029 jiwa) menjadi 63 titik (42.529 jiwa). Dari data titik pengungsian yang terbaru dan melakukan _crosscheck_ yg telah terlayani, kami telah melakukan _assesment_ kasar melalui kunjungan ke lapangan untuk memastikan eksistensi pengungsi di tiap titik pengungsian baru hingga kami mendapatkan 18 titik pengungsian untuk 25.141 jiwa pengungsi untuk kebutuhan 22 unit HU yg belum terpenuhi," tambah Hakam.
Hakam mengungkapkan, tambahan titik ini terkonsentrasi di kabupaten Pidie Jaya. Titik-titik pengungsian tersebut adalah titik-titik potensial dimana pengungsi selalu terkonsentrasi yang berjumlah 300 sampai dengan 1000 jiwa.
"Saat ini terdapat 12 personil Satgas Cipta Karya dan 8 personil PDAM bantuan yang akan bekerja sampai dengan Selasa besok hingga terpasangnya seluruh unit HU yang selanjutnya akan dilakukan shift per 3-4 hari bergantian untuk memastikan suplai air ke seluruh titik pengungsian terlayani kontinyuitasnya," tambah Hakam.