Kabar24.com, JAKARTA- Kepolisian Republik Indonesia mengapresiasi pelaksanaan acara "Doa Bersama 1212" dan Milad ke-26 Pesantren Daarut Tauhiid bertema "Pesantren Perekat NKRI" di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Senin, bisa menjadi ajang untuk mempererat persatuan dan kesatuan banga Indonesia.
"Kita ikut bersyukur, ikut bahagia dengan ultah Ke-26 Ponpes Daarut Tauhiid. Ponpes inikan dapur pembangunan akhlak umat. Jadi sesuatu yang sangat baik apabila semakin banyak pondok pesantren," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, usai menghadiri acara tersebut seperti dikutip Antara, Senin (12/12/2016).
Ia menuturkan selama 26 tahun berdiri pondok pesantren yang dipimpin oleh KH Abudallah Gymnastiar atau Aa Gym tersebut telah menghasilkan berbagai kegiatan positif bagi umat Islam salah satunya acara "Doa Bersama 1212" di Lapangan Gasibu Bandung.
"Yang itu diharapkan menjadi warna bagian dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia, kata dia.
Selain itu, ia juga berharap kerja sama antra Polri dan pondok pesantren bisa terus terjalin dengan kuat karena hal tersebut merupakan bagian kerja saama yang strategis.
"Paling tidak dapat mempengaruhi, dapat membangun sebuah kedamaian, mengurangi segala bentuk pelanggaran hukum. Apalagi kalau semua masyarakat menjadi warga pondok pesantren," kata Boy.
Sebelumnya puluhan ribu umat muslim dari berbagai daerah di Jawa Barat "memutihkan" Lapangan Gasibu dalam acara Doa Bersama 1212 sekaligus Milad Ke-26 pesantren pimpinan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym yakni Daarut Tauhid bertajuk "Pesantren Untuk NKRI", Senin pagi.
Warga yang mengenakan pakaian berwarna putih serta ikat kepala merah putih tampak duduk menghadap ke panggung utama yang lokasinya berada di dekat Jalan Surapati Kota Bandung atau dekat Gedung Telkom.
Sejumlah tokoh seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil, dan Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian hadir pada acara tersebut.
Sebelum menggelar doa bersama 1212 di Lapangan Gasibu, warga mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Pusdai Jawa Barat Kota Bandung.
Selain dihadiri oleh umat muslim dan santri dari Daarut Tauhid, acara ini juga dihadiri oleh warga penyandang disabilitas.